tag:blogger.com,1999:blog-52967284676257966642024-02-08T13:00:54.308+07:00AGUPENA PURWOREJOberbagi ide dan kreativitas dalam pembelajaranUnknownnoreply@blogger.comBlogger85125tag:blogger.com,1999:blog-5296728467625796664.post-2799834928973310122015-06-22T18:31:00.002+07:002015-06-22T18:31:51.105+07:00PPDB ONELINE<b>Proses Penerimaan peserta Didik Baru Tayang Realtime Oline</b><br />
<br />
Sudah sekitar tiga tahun terakhir ini calon siswa baru tingkat SMP maupun SMA dapat melihat hasil pemeringkatan seleksinya di internet.Tentu sangat membanggakan dilihat dari dari kemajuan sebuah teknologi.Namun belum semua sekolah dapat menayangkan hasil seleksinya secara <i>one line.</i> Oleh sebab itu MKKS Kabupaten Purworejo setiap tahun mengawalinya dengan melatih operator tiap sekolah.<br />
Sekolah yang sudah maju (baca:RSBI) sudah bisa membuka pendaftaran lewat <i>one line</i>. Walaupun masih banyak terkendala dengan teknisnya, misal calon siswa tetap harus datang lagi ke sekolah yang dituju.<br />
Demikian juga calon siswa belum semua mau memantau lewat <i>website</i>,lebih yakin melihat langsung di papan pengumuman yang dipajang .Lalu apa manfaatnya sistem PPDB <i>online</i> ini ?<br />
(APA TANGGAPAN ANDA ?)sunardihttp://www.blogger.com/profile/04973891984137839592noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5296728467625796664.post-12849156752787294332012-07-29T16:40:00.000+07:002012-07-29T16:59:27.255+07:00Dasar Menjadi Peserta UKG<br />
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 35.45pt;">
<div style="text-align: center;">
<b>Kutipan Permendikbud No. 57
Tahun 2012</b></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 35.45pt;">
<br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 35.45pt;">
...........................</div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 35.45pt;">
<b>Pasal 2</b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
(1)<span style="font-size: 7pt;">
</span>Guru mengikuti UKG sebagai syarat kenaikan
pangkat dan/atau jabatan fungsional guru.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
(2)<span style="font-size: 7pt;">
</span>UKG dilakukan untuk pemetaan
kompetensi dan sebagai dasar pengembangan keprofesian guru berkelanjutan yang
dilakukan secara periodik. </div>
<br />
.......................<br />
<b style="background-color: white; text-indent: 35.45pt;">Pasal 4</b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
(1)<span style="font-size: 7pt;">
</span>UKG sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1)
dilakukan terhadap semua guru PNS atau bukan PNS yang telah memenuhi
persyaratan.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
(2)<span style="font-size: 7pt;">
</span>Peserta UKG sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diikuti oleh guru dengan ketentuan :</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo2; text-indent: -18.0pt;">
a.<span style="font-size: 7pt;">
</span>Memiliki sertifikat pendidik;</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo2; text-indent: -18.0pt;">
b.<span style="font-size: 7pt;">
</span>Belum memasuki pension pada tahun 2012;</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo2; text-indent: -18.0pt;">
c.<span style="font-size: 7pt;">
</span>Masih aktif menjadi guru; dan</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo2; text-indent: -18.0pt;">
d.<span style="font-size: 7pt;">
</span>Yang belum bersertifikat pendidik, dengan syarat
berstatus PNS atau guru tetap yayasan, serta memiliki NUPTK.<br />
..........................<br />
<br />
(dikutip dari Permendikbud no 57 tahun 2012)<br />
<br /></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5296728467625796664.post-20955800758716369812012-07-29T16:06:00.001+07:002012-07-29T16:17:18.841+07:00Sisi Positif UKG Online<div style="text-align: center;">
<b><span style="color: blue;">Sisi Positif Uji Kompetensi Guru 2012 (UKG Online) </span></b></div>
<br />
Sebagaimana dikatakan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, bahwa uji kompetensi guru digunakan sebagai pemetaan untuk peningkatan kemampuan dan perbaikan kualitas pendidikan. Tidak ada hubungannya dengan tunjangan profesi yang telah diterima para guru. "Uji kompetensi guru merupakan salah satu upaya peningkatan kompetensi dan kualitas pendidikan. Dan meningkatkan kualitas pendidikan merupakan amanat undang-undang." kata Menteri Nuh usai memberi kuliah utama kepada mahasiswa baru Institut Teknologi Bandung, Sabtu (28/07), di Bandung<i>(http://www.kemdikbud.go.id/kemdikbud/berita/534)</i>. Untuk itu, Mendikbud meminta agar semua pihak tidak memperumit proses ujian ini. “UKG ini dasarnya ada di peraturan menteri. Hal-hal yang sudah gamblang, tidak perlu diperdebatkan lagi!,” tegasnya. Demikian lanjut berita di kemdikbud tersebut.<br />
<br />
Membaca kebijakan sebagaimana berita tersebut patutlah kita sebagai guru mengambil sikap arif untuk mendukung apa yang telah diprogramkan yaitu mengikuti uji kompetensi guru (UKG) sesuai jadwal yang telah diedarkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan di Kabupaten masing-masing.
Peran yang tak kalah penting dari UKG adalah sebagai sarana evaluasi diri, UKG jangan dijadikan beban psikologis apalagi beban mental manakala tidak lulus.<br />
<br />
Pandangan yang menyatakan bahwa sebagian besar guru yang tersertifikasi adalah guru senior dimana dalam melaksanakan tugas lebih menekankan aspek praktis daripada aspek teoritis, dan soal-soal UKG lebih cenderung bersifat teoritis hanyalah melemahkan semangat.<br />
<br />
Sudah selayaknya sebagai guru senior tersertifikasi untuk berfikir positif dan senantiasa menyesuaikan diri dengan perkembangan IPTEK. Pelaskanakan UKG secara online merupakan sisi positif perkembangan IPTEK. Karena dengan UKG kita sebagai guru dapat semakin menjauhkan diri dari dunia Gaptek (gagap teknologi) dan dapat semakin mengakrabkan diri dengan teknologi informasi khsususnya internet.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5296728467625796664.post-12378989878509846122012-01-25T08:13:00.000+07:002012-01-25T08:13:14.217+07:00Kisi-Kisi UN 2012 Bahasa Indonesia SMP<b>ANALSISIS KISI-KISI UJIAN NASIONAL SMP/MTs. TAHUN PELAJARAN 2011/2012
</b>
<b>HASIL BERSEPAKAT GURU-GURU BAHASA INDONESIA SMP/MTs. KABUPATEN PURWOREJO TANGGAL 24 JANUARI 2012 DI SMP NEGERI 15 PURWOREJO </b>
Tanpa mengesampingkan kisi-kisi Ujian Nasional yang diterbitkan oleh BSNP, guru-guru Bahasa Indonesia SMP/MTs. se-Kabupaten Purworejo pada hari Selasa tanggal 24 Januari 2012 telah berusaha menyamakan persepsi dalam memahami Kisi-Kisi Ujian Nasional Tahun 2012 dengan berkumpul dan berdiskusi di SMP Negeri 15 Purworejo. Kegiatan tersebut diselenggarakan atas prakarsa MKKS SMP Kabupaten Purworejo bekerja sama dengan Penerbit Erlangga. Dalam kegiatan tersebut hadir guru-guru Bahasa Indonesia SMP/MTs. se-Kabupaten Purworejo yang pada umumnya berstatus tugas mengajar di kelas IX di sekolah masing-masing. Sejumlah 135 orang guru SMP/MTs. negeri dan swasta itu dengan penug semangat mengikuti acara diskusi analisis yang lazim disebut sebagai Bedah SKL UN khususnya mata pelajaran Bahasa Indonesia.
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-5LRWm9gaKc8/Tx9W3tdtFJI/AAAAAAAAAV4/4lUDfqOWHFw/s1600/BSKL001.jpg" imageanchor="1" style="margin-left:1em; margin-right:1em"><img border="0" height="255" width="400" src="http://1.bp.blogspot.com/-5LRWm9gaKc8/Tx9W3tdtFJI/AAAAAAAAAV4/4lUDfqOWHFw/s400/BSKL001.jpg" /></a></div>
Pemandu tunggal kegiatan ini Drs. Rohmani dari Jakarta seorang editor dari tim penyusun buku Akasia. Kegiatan yang berlangsung sejak pagi pukul 08.00 hingga pukul 16.00 sore ini sukses menghasilkan jabaran indikator kisi-kisi ujian nasional tahun 2012 mata pelajaran Bahasa Indonesia.
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-vVzwgSpkOgw/Tx9W-47-eII/AAAAAAAAAWE/eLdImpJl61o/s1600/BSKL002.jpg" imageanchor="1" style="margin-left:1em; margin-right:1em"><img border="0" height="252" width="400" src="http://3.bp.blogspot.com/-vVzwgSpkOgw/Tx9W-47-eII/AAAAAAAAAWE/eLdImpJl61o/s400/BSKL002.jpg" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-18LyGVPk22Y/Tx9XIHsEEzI/AAAAAAAAAWQ/1vgcGolyKNE/s1600/BSKL003.jpg" imageanchor="1" style="margin-left:1em; margin-right:1em"><img border="0" height="309" width="400" src="http://2.bp.blogspot.com/-18LyGVPk22Y/Tx9XIHsEEzI/AAAAAAAAAWQ/1vgcGolyKNE/s400/BSKL003.jpg" /></a></div>
Sebagaimana diketahui bahwa SKL Ujian Nasional berdasarkan PERATURAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN (BSNP) NOMOR: 0013/P/BSNP/XII/2011 TENTANG KISI-KISI UJIAN NASIONAL UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012 khususnya Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP terdiri dari aspek kompetensi membaca dan aspek kompetensi menulis. Aspek kompetensi membaca terdiri dari 11 indikator dan kompentensi menulis terdiri dari 15 indikator.
<b>Indikator pada aspek kompetensi membaca adalah :</b>
Mengidentifikasi isi dan bagian suatu teks.
Menentukan persamaan isi berita.
Menentukan perbedaan penyajian berita.
Mengidentifikasi isi teks biografi/iklan.
Menentukan kalimat fakta/opini dalam teks iklan.
Menyimpulkan isi paragraf.
Mengidentifikasi isi grafik, tabel, bagan, denah.
Mengidentifikasi unsur intrinsik puisi.
Mengidentifikasi unsur intrinsik cerita pendek/cerita
anak.
Mengidentifikasi perbedaan karakteristik dua novel.
Mengidentifikasi unsur intrinsik drama.
<b>Indikator pada aspek kompetensi menulis adalah :</b>
Menulis catatan pengalaman pada buku harian.
Menulis pesan singkat sesuai konteks.
Menulis laporan/pengumuman/resensi.
Melengkapi surat pribadi/surat dinas/surat pembaca.
Menulis rangkuman.
Menulis teks berita sesuai konteks Menulis slogan
sesuai konteks.
Menulis iklan sesuai konteks.
Menyusun petunjuk melakukan sesuatu.
Menulis teks pidato.
Menulis rumusan masalah karya ilmiah/saran karya
ilmiah/daftar pustaka.
Menyunting kalimat, ejaan/tanda baca, pilihan kata.
Melengkapi pantun.
Melengkapi puisi.
Melengkapi naskah drama.
Adapun jabaran dari kedua aspek kompetensi tersebut berupa kisi-kisis indikator untuk penyusunan soal ujian nasional sejumlah 50 butir sebagai berikut:
<b>JABARAN INDIKATOR</b>
Menentukan gagasan utama paragraf / Menentukan kalimat utama paragraf (1)
Menentukan persamaan isi dua kutipan berita (2)
Menentukan perbedaan penyajian dua kutipan berita (3)
Menentukan keistimewaan tokoh dalam biografi (4)
Menentukan sifat baik tokoh dalam biografi yang tepat diteladani (5)
Menjelaskan maksud iklan (6)
Menentukan kalimat fakta/opini dalam teks iklan (7)
Menentukan simpulan isi paragraf (8)
Menentukan isi grafik (9)
Menyimpulkan isi table (10)
Menjelaskan isi bagan (11)
Menentukan perjalanan yang efektif sesuai denah (12)
Menentukan tema/amanat puisi (13)
Menentukan citraan puisi (14)
Menentukan misi puisi (15)
Menentukan amanat kutipan cerpen (16)
Menentukan latar (waktu, tempat, suasana) kutipan cerpen (17)
Menentukan watak tokoh cerita anak (18)
Menentukan perbedaan sudut pandang kutipan dua novel (19)
Menentukan nilai kehidupan (moral, sosial, agama) kutipan novel (20)
Menentukan suasana pada kutipan naskah drama (21)
Menentukan latar (waktu, tempat) pada kutipan naskah drama (22)
Menentukan catatan pengalaman yang tepat pada buku harian sesuai ilustrasi (23)
Menentukan pesan singkat sesuai ilustrasi (24)
Menentukan paragraf laporan sesuai ilustrasi (25)
Menentukan isi pengumuman sesuai ilustrasi (26)
Menentukan paragraf resensi yang tepat sesuai data buku (27)
Menentukan kalimat yang tepat untuk melengkapi surat pribadi (28)
Menentukan kalimat yang tepat untuk melengkapi surat dinas (29)
Menentukan isi surat pembaca sesuai ilustrasi (30)
Menentukan rangkuman teks bacaan (31)
Menentukan teks berita yang tepat sesuai ilustrasi (32)
Menentukan slogan yang tepat sesuai ilustrasi (33)
Menentukan iklan baris yang tepat sesuai ilustrasi (34)
Menentukan susunan yang tepat kalimat petunjuk melakukan sesuatu (35)
Menentukan kalimat yang tepat untuk melengkapi petunjuk melakukan sesuatu (36)
Menentukan bagian teks pidato (pembuka, isi, penutup) yang tepat sesuai ilustrasi (37)
Menentukan rumusan masalah karya ilmiah yang tepat sesuai tema (38)
Menentukan saran yang tepat berdasarkan simpulan karya ilmiah (39)
Menentukan daftar pustaka yang tepat berdasarkan data buku (40)
Menentukan perbaikan kalimat (41)
Menentukan penggunaan ejaan/tanda baca yang tepat pada kalimat (42)
Menentukan perbaikan penggunaan huruf pada kata dalam kalimat (43)
Menentukan perbaikan penggunaan pilihan kata dalam kalimat (44)
Menentukan larik yang tepat untuk melengkapi pantun (45)
Menentukan pantun yang tepat sesuai ilustrasi (46)
Menentukan pilihan kata yang tepat untuk melengkapi puisi (47)
Menentukan larik bermajas untuk melengkapi puisi (48)
Menentukan dialog yang tepat untuk melengkapi kutipan naskah drama (49)
Menentukan petunjuk lakuan yang tepat untuk melengkapi kutipan naskah drama (50)
Dengan bersepakat 50 butir indikator penyusunan soal ujian nasional tahun 2012 tersebut seluruh peserta kegiatan bersiap memilih soal latihan sejumlah tiga paket soal yang akan dihimpun melalui sekretariat MGMP Bahasa Indonesia SMP Kabupaten Purworejo yang beralamat di SMP Negeri 15 Purworejo, Kledung Karangdalem, Banyuurip, Purworejo, Telp. 0275-321873 e-mail : libelpwr@gmail.comUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5296728467625796664.post-59221384204549308562011-12-12T19:32:00.000+07:002011-12-12T19:33:18.463+07:00Seminar Nasional “Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Bagi Guru”<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<b>A. DASAR PEMIKIRAN</b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<a href="http://i302.photobucket.com/albums/nn91/Deni_076/logo-ispi.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://i302.photobucket.com/albums/nn91/Deni_076/logo-ispi.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Guru sebagai tenaga profesional mempunyai fungsi, peran dan kedudukan yang sangat strategis dalam mencapai visi pendidikan 2025 yaitu menciptakan insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif. Karena itu, profesi guru harus dihargai dan dikembangkan sebagai profesi yang bermanfaat sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang nomor 14 Tahun 2005 tantang Guru dan Dosen.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sejalan dengan hal tersebut di atas, seorang guru harus terus meningkatkan profesionalismenya melalui berbagai kegiatan yang dapat mengembangkan kemampuannya dalam mengelola pembelajaran maupun kemampuan lain dalam upaya menjadikan peserta didik memiliki keterampilan pembelajaran yang mencakup keterampilan dalam memperoleh pengetahuan (learning to know), keterampilan dalam mengembangkan jati diri (learning to be), keterampilan dalam pelaksanaan tugas-tugas tertentu (learning to do), dan keterampilan untuk dapat hidup berdampingan dengan sesama secara harmonis (learning to live together).
</div>
<blockquote>
Kegiatan PKB dikembangkan atas dasar profil kinerja guru sebagai perwujudan hasil Penilaian Kinerja Guru yang didukung dengan hasil evaluasi diri. Sesuai amanat Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, PKB diakui sebagai salah satu unsur utama setelah kegiatan pembelajaran/pembimbingan dan tugas tambahan lain yang relevan dengan fungsi sekolah yang diberikan angka kredit untuk pengembangan karier guru khususnya dalam kenaikan pangkat/jabatan fungsional guru. PKB adalah unsur utama yang kegiatannya juga diberikan angka kredit untuk pengembangan karier guru yang profesional dan PKB mencakup tiga hal; yaitu pengembangan diri, publikasi ilmiah, dan karya inovatif. Selain PKB masih banyak pendekatan untuk meningkatkan karier dan kualitas pendidik misalnya Penelitian Tindakan Kelas (PTK), lesson study, dll.</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Oleh karena itu, sudah tidak dapat ditunda lagi bahwa guru harus dapat mengembangkan keprofesiannya sebagai guru secara berkelanjutan. Untuk itu, ISPI menyadari betapa pentingnya mengembangkan profesionalitas (guru) berkelanjutan (PKB) melalui seminar dalam rangka publikasi ilmiah berupa hasil-hasil penelitiannya maupun karya inovatif.
<b> </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>B. TUJUAN
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Sosialisasi hasil-hasil penelitian yang mendukung dan terkait dengan pengembangan profesi guru.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Memfasilitasi para peneliti di bidang pendidikan khususnya profesi guru untuk saling tukar informasi yang bermanfaat bagi pengembangan profesi dan karienya.</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Menggali isu-isu strategis dalam bidang pendidikan khususnya dalam pengembangan profesi guru.</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Mengembangkan pemberdayaan guru sebagai trobosan baru dalam pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi guru yang lebih sesuai dengan kondisi dan tuntutan keadilan, sehingga mampu mendorong peningkatan kualitas pendidikan.
<b> </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>C. SASARAN</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Seminar Nasional “Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan” dirancang dengan melibatkan: Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, seluruh anggota dan pengurus ISPI Jawa Tengah dan Kabupaten/Kota, dosen-dosen di Perguruan Tinggi Jawa Tengah, dan Guru-guru, yang berjumlah maksimal 200 orang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>D. KONTRIBUSI PESERTA</b></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Peserta menyampaikan makalah hasil penelitiannya untuk diseminarkan dan masuk dalam Prociding dengan kontribusi @ Rp. 150.000,- .</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Peserta menyampaikan makalah hasil penelitiannya yang tidak diseminarkan (bila melebihi target) direview melalui reviewer dan masuk dalam prociding, dengan konstribusi @ Rp 100.000,-.</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Peserta aktif (tidak menyampaikan makalah), dengan kontribusinya @ Rp. 50.000,-/orang.</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Bagi perserta yang mengingikan CD prociding memberikan kontribusi @ Rp. 50.000,-</div>
<div style="text-align: justify;">
5. Setiap peserta akan mendapatkan snak, makan siang, seminar kit, dan dan sertifikat.</div>
<div style="text-align: justify;">
6. Panitia tidak menyediakan penginapan bagi peserta.
<b>
</b></div>
<blockquote>
<b>E. TEMPAT DAN WAKTU</b>
1. Tempat : Auditorium Muhammad Djasman Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan Surakarta, Kartosuro.
2. Waktu : Sabtu 31 Desember 2011</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<b>
F. NARA SUMBER</b>
1. Keynote Speaker;
</div>
<center><img alt="" class="alignleft" height="250" src="http://dirmawaupi.org/files_xz/1298616889.jpeg" width="190" /><img alt="" class="alignleft" height="250" src="http://sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc4/hs990.snc4/76298_476031618480_137627473480_5658296_1656434_n.jpg" width="190" /><img alt="" class="alignleft" height="250" src="http://www.gemari.or.id/artikel/images/article/img-4844.jpg" width="190" /></center>a. Prof Dr. Sunaryo Kartadinata, M.Pd (Ketua Umum ISPI Pusat, Rektor UPI).
b. Prof Dr. Bambang Setiaji. (Rektor UMS).
c. Drs. Kunto Nugroho, M.Si (Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah)
2. Pemakalah Utama;
<center><img alt="" class="alignleft" height="200" src="http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTSAmx3Xf_D-JXRFjQxp4TO5lT-5ewOjnz6H2M44a1OqrDPvPuhOhWbn1F4nA" width="324" /><img alt="" class="alignleft" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYetTNxM6LQ3vMWPexTTUA-Gnrj8BU2SKUgIqubBaCYr1aZHQhZ0sBeJTLVG-zU3BwpPxiwSEfTCT4s_UrHPuweSyVuQH3mYVSP4URY4sMBJJNvatbUBdpHIg2N5PtR9iT00ViFO6AidE/s220/1.jpg" width="247" /></center>
a. Prof. Dr. Trisno Martono. (Ketua ISPI Jateng, Rektor Univet Sukoharjo, dosen UNS)
b. Prof. Dr. Slameto. (UKSW)
c. Dr. Tjipto Subadi. M.Si (UMS)
3. Pemakalah Paralel; dosen dan guru.
<b>
G. </b><div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>INFORMASI PENTING</b></div>
<div style="text-align: justify;">
1. 10 - 25 Desember 2011 : Pendaftara Peserta</div>
<div style="text-align: justify;">
2. 10 - 20 Desember 2011 : Penyerahan abstrak</div>
<div style="text-align: justify;">
3. 10 - 25 Desember 2011 : Batas akhir penyerahan makalah</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Pendaftaran peserta, penyerahan abstrak, penyerahan makalah via e-mail ispijateng@yahoo.com atau tjiptosubadi@yahoo.com
5. Untuk mempermudah pendaftaran bisa contact person atau SMS ke nomor HP. 0816652241
6. Sekretariat Pendaftaran : Gedung B lantai 1 Prodi Pendidikan Geografi FKIP-UMS
Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan Surakarta, Kartosuro.
<b> </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>H. RAMBU-RAMBU PENULISAN MAKALAH</b></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Makalah yang ditulis merupakan hasil penelitian yang berkaitan dengan peningkatan kualitas pendidikan atau keprofesional guru.
2. Makalah ditulis dalam MS Word, Font Time New Roman 12 pt, 1,5 spasi dengan ukuran kertas A4
3. Makalah paling banyak 15 halaman termasuk abstrak, isi dan Pustaka
4. Makalah disusun berisikan;
Judul makalah, dibawahnya ditulis nama penulis (tanpa gelar), Sekolah atau Perguruan Tinggi, alamat e-mail dan nomor HP. Abstrak (150 kata) ditulis 1 spasi memuat tujuan, metode, dan hasil disertai kata kunci. Pendahuluan ditulis 1,5 spasi (yang memuat latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian). Metode (yang memuat pendekatan yang digunakan, populasi dan sampel untuk penelitian kuantitatif, informan untuk penelitian kualitatif), instrumen, sumber data, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data. Hasil penelitian dan pembahasan. Kesimpulan dan rekomendasi. Daftar Pustaka.
<b> </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>I. JADWAL</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Sabtu 31 Desember 2011 SEMINAR NASIONAL
07.30 - 08.00 Heregistasi Peserta Seminar
08.00 - 08.30 Pembukaan Seminar
08.30 - 09.30 Keynote Peaker
09.30 - 12.00 Pemakalah Utama
12.00 - 13.00 Shalat Dhuhur dan Makan
13.00 - 15.00 Paralel Seminar (tiap Kelompok 8 anggota @ 15 menit)
Selesai (Penyerahan Sertifikat, Prociding, Surat Tugas).</div>
<div style="text-align: justify;">
JADWAL SEWAKTU-WAKTU BISA BERUBAH.</div>
</div>Pena Denihttp://www.blogger.com/profile/15949258108094705357noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5296728467625796664.post-6386180665669246432011-12-01T12:43:00.001+07:002011-12-01T13:22:37.543+07:00Menyongsong UN 2012Memasuki bulan Desember tahun 2012 mulai pulalah terbersit dalam benak kita akan kegiatan rutin pendataan peserta Ujian Nasional. Bagi guru (Panitia Ujian Nasional Tingkat Sekolah) meskipun jadwal pendataan peserta belum secara resmi diumumkan, perlu kiranya mempersiapkan format-format terkait pendataan yang relatif tidak berubah dari format tahun yang lalu.
Demikian pula bagi siswa meskipun <b>pelaksanaan Ujian Nasional baru akan berlangsung pada bulan April 2012</b>, perlu kiranya persiapan sejak dini agar kelak siap baik secara mental maupun spiritual.
Sebagaimana diberitakan dalam <i><b>http://www.kemdiknas.go.id/kemdiknas/berita/138<i></i></b></i> Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh memastikan pemerintah tetap akan menggelar ujian nasional tahun 2012. Ujian nasional dijadwalkan akan dilaksanakan pada bulan April 2012.
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-etzzr4HjPXg/TtcZS8JMduI/AAAAAAAAAVk/I-IzMlibTLw/s1600/launching_un.jpg" imageanchor="1" style="margin-left:1em; margin-right:1em"><img border="0" height="267" width="400" src="http://1.bp.blogspot.com/-etzzr4HjPXg/TtcZS8JMduI/AAAAAAAAAVk/I-IzMlibTLw/s400/launching_un.jpg" /></a></div>
Kepastian pelaksanaan ujian nasional tersebut disampaikan oleh Mendikbud saat menggelar jumpa pers, di Gedung Kemdikbud, Rabu (30/11). Turut mendampingi Mendikbud, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemdikbud Khairil Anwar Notodiputro dan Kepala Badan Standar Nasional Pendidikan Djemari Mardapi.
Mendikbud M. Nuh mengatakan, saat ini perdebatan mengenai UN sudah selesai. "Sekarang masalahnya adalah bagaimana melaksanakan UN dengan baik".
Ia menuturkan, ada empat hal yang menjadi kunci pelaksanaan UN yang baik atau kredibel. Pertama, dijamin keamanan dan kerahasiaannya. Karena jika berkasnya bocor, maka kredibilitas UN itu sudah berkurang, bahkan hilang. Yang kedua, dari sisi ketepatan distribusi, harus tepat waktu, tepat jumlah, dan tepat bahan yang mau diuji. Yang ketiga, pada saat hari pelaksanaan harus dijamin kelancarannya. Jangan sampai soal sudah ada semua tapi salah bagi.
“Kalau seandainya terjadi kesalahan, maka harus disiapkan satu sistem yang mampu mengantisipasi kesalahan tersebut,” katanya.
Dan yang keempat, dalam sistem evaluasi harus dipastikan agar nilai rapot bisa menjamin bahwa nilai itu mencerminkan kemampuan sang anak.
“Nilai rapot jangan mencekungkan atau mencembungkan nilai anak yang sebenarnya,” kata Menteri Nuh.
Menteri Nuh menyampaikan, jika keempat kunci pelaksanaan tadi bisa dipenuhi, maka ada dua hal yang bisa diraih. Pertama bisa dilakukan pemetaan tentang ragam kompetensi siswa dan penyebarannya, dan informasi kualitas sang anak (lulus atau tidak lulus). Menteri Nuh juga menegaskan, bahwa ujian nasional bukanlah penentu kelulusan. Kelulusan ditentukan oleh satuan pendidikan. Tapi satuan pendidikan menetukan kelulusan berdasarkan, tuntas Kegiatan Belajar Mengajar, akhlak yang baik, dan Ujian Nasional.
“Yang menentukan kelulusan bukan UN atau panitia, melainkan satuan pendidikan,” tegasnya.
UN untuk tingkat SMA/MA akan berlangsung pada 16-19 April 2012, dan UN susulan akan dilaksanakan pada 23-26 April.
Untuk jenjang SMP/MTs dan SMPLB, UN akan dilaksanakan pada 23-26 April 2012, dan UN susulan akan berlangsung pada 30- 4 Mei 2012.
Sedangkan untuk jenjang SD/MI/SDLB UN akan digelar pada 7-9 Mei 2012, dan UN susulan akan dilaksanakan pada 14-16 Mei 2012.
Hasil UN tingkat SMA/MA dan SMK akan diumumkan pada 24 Mei 2012. Tingkat SMP/MTs, SMPLB dan SMALB pada 2 Juni 2012. Sedangkan untuk pengumuman kelulusan UN tingkat SD menjadi kewenangan setiap provinsi. (aline)
Sumber : http://www.kemdiknas.go.id
Baca dari link aslinya : http://www.kemdiknas.go.id/kemdiknas/berita/138Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5296728467625796664.post-15175740913114314112011-06-29T15:31:00.000+07:002011-06-29T15:31:18.766+07:00Memetik Manfaat Penyuluhan<b>MEMETIK MANFAAT PENYULUHAN</b><br />
<br />
Penyuluhan, apapun materinya kadang menjadi momentum yang terabaikan di kalangan pesertanya. Betapa tidak, lingkup materi yang pada umumnya merupakan sosialisasi baik itu tentang program, jasa, atau barang sekalipun, kadang menjadi kurang menarik. Apalagi jika yang disosialisasikan merupakan hal yang sudah biasa berlangsung atau bertemu dalam kehidupan sehari-hari, jelas menjadi momentum 'basi'.<br />
<br />
Beberapa hari yang lalu saya mengikuti penyuluhan bahasa Indonesia. Target penyuluhan tersebut adalah sosialisasi undang-undang kebahasaan dan sosialisasi uji kemampuan berbahasa Indonesia. Baik materi pertama maupun materi kedua terasa biasa-biasa saja. Meskipun sebenarnya materi pertama maupun kedua merupakan hal baru di kalangan peserta, akan tetapi tetap saja terkesan biasa-biasa saja.<br />
Terlebih lagi kegiatan itu berlangsung tidak hanya sehari, maka manakala pihak penyampai tidak bersiap sejak dini, akanlah menjadi momentum yang membosankan.<br />
<br />
Beruntunglah para penceramah benar-benar ramah, bahkan dapat menyampaikan dengan cukup baik, sehingga kegiatan yang diperkirakan akan menghadirkan rasa kantuk di kalangan peserta, ternyata di luar dugaan dapat menjadi momentum yang menggairahkan.<br />
<br />
Meskipun demikian salah seorang rekan yang duduk di samping saya berbisik-bisik menyampaikan dua kata yang diperoleh dalam dua hari, yaitu kata SEMENJANA dan kata PELANTANG. Dua kata tersebut diucapkan oleh dua penceramah dalam hari yang berbeda. Ternyata teman saya tersebut mencermati kata-kata yang diucapkan oleh penceramah. Ketika ditanyakan arti kata tersebut kepada diri saya, saya pun gelagapan dan geleng kepala. Malu juga sebagai guru Bahasa Indonesia kok tidak langsung menjawab.<br />
<br />
Dalam kesempatan ini perkenankan saya menuliskan arti kedua kata tersebut berdasarkan hasil surfing saya pada kamus online : www.KamusBahasaIndonesia.org Terus terang agar mengurangi 'rasa malu' diri saya atas ketidakberdayaan menjawab pertanyaan teman sebangku saya itu. Atau barangkali juga ada orang lain yang membutuhkan.<br />
<br />
1. semenjana : se.men.ja.na<br />
[a] menengah; sedang<br />
<br />
2. pelantang : Maaf, kata pelantang tidak ada dalam kamus!<br />
<br />
Berdasarkan surfing di www.KamusBahasaIndonesia.org tersebut, kata semenjana terjawab dengan cepat, tetapi untuk kata pelantang tidak terjawab.<br />
<br />
Menurut penutur kata 'pelantang' waktu itu adalah kata yang aseli bahasa Indonesia sebagaimana biasa digantikan dengan istilah 'mic' (microphone). Berterima atau tidaknya istilah 'pelantang' ini tentu tergantung pada konsistensi para pengguna bahasa Indonesia. Bagaimana dengan Anda. Apakah menggunakan kata 'mic' (microphone) dari bahasa asing lebih efektif, atau akan menggunakan kata 'pelantang' untuk menunjukkan bagian dari alat pengeras suara tersebut?Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5296728467625796664.post-44083091193316323032011-06-27T20:54:00.001+07:002011-06-27T21:01:29.842+07:00TUJUH HUKUM BESI DALAM MENULIS KARYA ILMIAH<b>TUJUH HUKUM BESI DALAM MENULIS KARYA ILMIAH<br />
(Resensi Buku)</b><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-fjKbz0APfdo/TgiLYx29ucI/AAAAAAAAATg/N9cW6w8BeGs/s1600/sekar1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left:1em; margin-right:1em"><img border="0" height="200" width="148" src="http://3.bp.blogspot.com/-fjKbz0APfdo/TgiLYx29ucI/AAAAAAAAATg/N9cW6w8BeGs/s200/sekar1.jpg" /></a></div><br />
<br />
Judul Buku : <b>Cerdas Menulis Karya Ilmiah</b><br />
Nama Penulis : <b>Dr. Sudaryanto</b><br />
Penerbit : <b>Program Pascasarjana Universitas Widya Dharma Klaten bekerja sama dengan Yayasan Ekalawya</b><br />
Tahun terbit : <b>2011</b><br />
Edisi/Cetakan : <b>Edisi Kedua Cetakan pertama, Mei 2011</b><br />
Tebal Buku : <b>96 halaman</b><br />
Ukuran buku : <b>21 Cm</b><br />
Total Wacana : <b>16</b><br />
<b>Dalam kategori SeKaR (Seri Karya Ramping)</b><br />
***<br />
Awalnya saya tidak menyangka bahwa saya akan dipertemukan dengan “Eyang Guru” –[Yang oleh sejawatnya dijuluki “Peneroka Hakikat Bahasa” dan yang di-PERSONA-kan di harian Kompas (halaman 23), Minggu, 20 Desember 2009, sebagai “Akar Budi Baik”], beliau adalah Dr. Sudaryanto, seorang ilmuwan bahasa.<br />
***<br />
Sungguh pertemuan yang menyejukkan hati dan membukakan pikiran saya untuk meneladani kepiawaiannya dalam mengucapkan, membaca, dan menuliskan tanda-tanda kehidupan. Ingin rasanya diri saya menjadi ikon yang ikonik untuk beliau. Telah dua semester mengikuti kuliah semiotik dari beliau, saya menjadi sosok yang istimewa. Istimewanya terutama karena hanya diri saya yang mengikuti kuliah tentang ilmu tanda dalam dua semester (yang lain satu semester selesai). Ya, beginilah saya yang kadang risih dipanggil oleh rekan-rekan sebagai mahasiswa “<i>tunggakan<b></b></i>”. Meskipun demikian saya merasa sangat beruntung dengan kondisi ‘nunggak’ ini, karena dapat memperoleh lebih banyak tanda-tanda yang ikonik dari Dr. Sudaryanto yang juga penulis buku berjudul CERDAS MENULIS KARYA ILMIAH ini.<br />
***<br />
Ketika saya dihadiahi buku ini di ruang kuliah Pascasarjana Unwidha Klaten saya langsung minta tanda tangan, akan tetapi beliau menolak tanda tangan yang bagi saya sebagai Ikon Verbal Subjenis Estetik Literer. Saya takut jangan-jangan saya dianggap membuat Hadiran Interpretasi Apresiatif oleh beliau, dan saya merasa malu di hadapan Kelas E (Kampus). Rasa malu inilah yang mendorong saya untuk membaca dengan cermat dan tuntas buku ini untuk akhirnya kelak saya minta tanda tangan Grafemik Metamorgrafis beliau. Semoga dengan resensi ini beliau memaafkan diri saya dan berkenan memasukkan saya ke kelas berikutnya.<br />
***<br />
Wacana ke-1 Tulis! Tulis! Sekali lagi. Tulis! seterusnya sampai Wacana ke-16 senantiasa menggunakan verba-verba yang “menyiksa”, terutama menyiksa diiri saya dan siapa pun yang membaca dengan serius. Isi pokok buku ini sudah jelas tertera dalam label penerbitan yang diawali dengan kutipan UU RI No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen pasal 49 ayat (2), yang berbunyi “Profesor memiliki kewajiban khususnya untuk menulis buku dan karya ilmiah serta menyebarluaskan gagasannya untuk mencerahkan masyarakat”. Dalam alinea kedua PRAKATA-nya lebih tegas dinyatakan kepada siapa buku ini ditujukan. Kepada Anda! Ini dia kalimatnya “Mengingat kelompok yang paling dekat dengan kegiatan tulis-menulis ilmiah itu dosen dan guru yang mukim di jalur pendidikan formal, maka untuk merekalah terutama buku ini ditujukan.”<br />
<br />
<br />
<br />
Adapun “Tujuh Hukum Besi dalam Menulis Karya Ilmiah” yang merupakan isi pokok buku ini adalah :<br />
<br />
SATU : Berani menulis; dan memang langsung menulis (halaman 2).<br />
<br />
DUA : Berani mengatasi rasa malu; sanggup memupukkehendak mau; mempercayai diri sendiri mampu (halaman 8).<br />
<br />
TIGA : Melangkah! Melangkah mencari untukmendapatkan (halaman 12).<br />
<br />
EMPAT : Proaktiflah! (halaman 19).<br />
<br />
LIMA : Mencintai-mencintai ilmu Anda dan objek kajian ilmu Anda (halaman 20).<br />
<br />
ENAM : Bersedia mematuhi dan berjalan menuruti proses (halaman 54).<br />
<br />
TUJUH : Membiasakan diri teratur, jujur, menghargai (halaman 59).<br />
<br />
Selanjutnya perkenankan saya mengutip sebagian kecil dari Bonus enam yang terdapat pada Wacana 16 yang bagi saya menjadi penting untuk saya pentingkan.<br />
…………………………………………………………………………………………………….<br />
“Saya perlu menyadari sesadar-sadarnya bahwa saya orang penting di hadapan anda; sungguh-sungguh penting. Mengapa? Karena saya mempunyai sesuatu yang saya yakini berharga yang dapat dan layak saya berikan kepada siapa saja yang mau dan merasa membutuhkan, termasuk anda. Sesuatu yang berharga itu apa? Ya ini semua, yang saya tulis ini; yang ada di hadapan anda saat ini. (Paham kan?) Penegasan ini bukan kesombongan. Penegasan ini adalah peyakinan bermata dua; membuat saya terlebih-lebih anda menjadi pribadi yang semakin tegak, tegap, dan tegar.<br />
. . .<br />
Hanya, saya sarankan anda jangan terpaku melulu pada pernyataan saya yang terkesankan besar mulut itu. [Ah, betapa beraninya menyatakan dirinya sendiri orang penting!) Bila saya katakan saya orang penting, logikanya pasti ada orang yang lebih penting. Ini logika <i>degree of comparison</i> menurut mata pelajaran Bahasa Inggris di sekolah lanjutan itu. Lalu siapa dia orang yang lebih penting itu? Orang yang lebih penting daripada saya itu tidak lain dan tidak bukan adalah anda; anda sendiri! Yakinlah, anda adalah orang yang lebih penting daripada saya.” (Dr. Sudaryanto, 2011:84-85)<br />
………………………………………………………………………………………………………..<br />
Akhirnya betul juga sangka saya; bahwa saya merasa lebih penting untuk meresensi buku ini. Meskipun demikian Andalah yang paling penting untuk segera mulai menulis. Tulis dan menulis.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5296728467625796664.post-3247403557073793552011-06-27T10:32:00.000+07:002011-06-27T10:32:23.802+07:00Kegiatan Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah di Purworejo<b>PEMBUKAAN KEGIATAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARYA ILMIAH BAGI GURU SMP BIDANG STUDI BAHASA INDONESIA SE KABUPATEN PURWOREJO</b><br />
<br />
Hari ini Senin, tanggal 27 Juni 2011 merupakan hari pertama kegiatan Peningkatan Keterampilan Menulis Karya Ilmiah bagi Guru SMP Bidang Studi Bahasa Indonesia Se-Kabupaten Purworejo yang diselenggarakan oleh Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah. Kegiatan tersebut direncanakan akan berlangsung selama dua hari yaitu Senin tanggal 27 sampai Selasa tanggal 28 Juni 2011 di Hotel Plaza Purworejo.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-KHj4wZjfzp4/Tgf1VXIJiBI/AAAAAAAAATA/fPS5VVEByvc/s1600/IMG3311A.jpg" imageanchor="1" style="clear:right; float:right; margin-left:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="160" width="200" src="http://4.bp.blogspot.com/-KHj4wZjfzp4/Tgf1VXIJiBI/AAAAAAAAATA/fPS5VVEByvc/s200/IMG3311A.jpg" /></a></div>Kegiatan ini diikuti oleh 40 peserta terdiri dari perwakilan Guru Bahasa Indonesia SMP Negeri se-Kabupaten Purworejo. Dalam sambutannya Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah Drs. Widada, M.Hum. menyampaikan bahwa inti dari kegiatan ini adalah Sosialisasi Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2009 khususnya tentang Bahasa dan Sosialisasi Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-oBqWrf8tvZs/Tgf1u4Df3dI/AAAAAAAAATI/Y9UMdnwvdLI/s1600/IMG3313A.jpg" imageanchor="1" style="clear:right; float:right; margin-left:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="160" width="200" src="http://4.bp.blogspot.com/-oBqWrf8tvZs/Tgf1u4Df3dI/AAAAAAAAATI/Y9UMdnwvdLI/s200/IMG3313A.jpg" /></a></div><br />
Sementara itu ketika membuka kegiatan ini Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo Drs. Bambang Aryawan, M.M. mengimbau agar peserta proaktif, karena berdasarkan pengalaman setiap ada kegiatan pelatihan semacam ini tidak ada tindak lanjut yang signifikan di antara para guru. Di samping itu beliau berpesan agar setiap guru melaksanakan lima tugas pokok guru, yaitu Merencanakan kegiatan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, melaksanakan evaluasi pembelajaran, menganalisis hasil evaluasi, dan mengadakan tindak lanjut hasil evaluasi tersebut dengan sebaik-baiknya. <br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-Q98C_F5kV94/Tgf3p0uZ2gI/AAAAAAAAATQ/Ch56tbktlYY/s1600/IMG3312A.jpg" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="160" width="200" src="http://2.bp.blogspot.com/-Q98C_F5kV94/Tgf3p0uZ2gI/AAAAAAAAATQ/Ch56tbktlYY/s200/IMG3312A.jpg" /></a></div><br />
Dalam analisis hasil evaluasi sekaligus melaksanakan pendataan untuk menulis karya ilmiah.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-K9aQEQ-HUjQ/Tgf5j4l8DWI/AAAAAAAAATY/osVhw35XzcU/s1600/IMG3317A.jpg" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="160" width="200" src="http://1.bp.blogspot.com/-K9aQEQ-HUjQ/Tgf5j4l8DWI/AAAAAAAAATY/osVhw35XzcU/s200/IMG3317A.jpg" /></a></div><br />
<br />
Dalam kegiatan awalnya yaitu sosialisasi Undang-Undang Kebahasaan, Drs. Widada, M.Hum menekankan agar kita menjunjung tinggi Bahasa Indonesia. Sebagai contoh beliau menguraikan pasal 37 ayat 1 dari Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 yang berbunyi Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam informasi tentang produk barang atau jasa produksi dalam negeri atau luar negeri yang beredar di Indonesia.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5296728467625796664.post-83832714171703519922011-06-21T20:15:00.000+07:002011-06-21T20:15:04.806+07:00PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARYA ILMIAHDAFTAR PESERTA PENYULUHAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARYA ILMIAH<br />
BALAI BAHASA PROVINSI JAWA TENGAH <br />
KERJASAMA DENGAN MGMP BAHASA INDONESIA SMP KAB PURWOREJO<br />
DI HOTEL PLAZA PURWOREJO TANGGAL 27 – 28 JUNI 2011<br />
<br />
NO NAMA UNIT KERJA<br />
1 Sri Rahayu, S.Pd SMP Negeri 1 Purworejo<br />
2 Siti Anifah, S.Pd SMP Negeri 2 Purworejo<br />
3 Nurhidayati, S.Pd SMP Negeri 3 Purworejo<br />
4 Adiyanto, S.Pd SMP Negeri 4 Purworejo<br />
5 Siti Khiliyah, S.Pd SMP Negeri 5 Purworejo<br />
6 Titi Tri Warsyanti, S.Pd SMP Negeri 6 Purworejo<br />
7 Khususno, S.Pd SMP Negeri 7 Purworejo<br />
8 Barmawi, S.Pd SMP Negeri 8 Purworejo<br />
9 Drs. Setyoko Hadi SMP Negeri 9 Purworejo<br />
10 Yuliyati, S.Pd SMP Negeri 10 Purworejo<br />
11 R. Suharsa, S.Pd SMP Negeri 11 Purworejo<br />
12 Zaedi, S.Pd SMP Negeri 12 Purworejo<br />
13 Rukmo Wijayanti, S.Pd. SMP Negeri 13 Purworejo<br />
14 Siti Murdiyanti, S.Pd. SMP Negeri 14 Purworejo<br />
15 Riyadi, S.Pd. SMP Negeri 15 Purworejo<br />
16 Onggo Sasono, S.Pd SMP Negeri 16 Purworejo<br />
17 Sri Pamuji, S.Pd SMP Negeri 17 Purworejo<br />
18 Endang Sri Wulan, S.Pd SMP Negeri 18 Purworejo<br />
19 Tri Suryani, S.Pd SMP Negeri 19 Purworejo<br />
20 Sugiyanto, S.Pd SMP Negeri 20 Purworejo<br />
21 Poniman, S.Pd SMP Negeri 21 Purworejo<br />
22 Ch.Sri Subekti, S.Pd SMP Negeri 22 Purworejo<br />
23 Kongidah, S.Pd SMP Negeri 23 Purworejo<br />
24 Johan Martono, S.Pd SMP Negeri 24 Purworejo<br />
25 Sri Kusmini, S.Pd SMP Negeri 25 Purworejo<br />
26 Muchib S.Pd SMP Negeri 26 Purworejo<br />
27 Marzuki, S.Pd SMP Negeri 27 Purworejo<br />
28 Drs. Maryanto SMP Negeri 28 Purworejo<br />
29 Dra. Taslimah SMP Negeri 29 Purworejo<br />
30 Siti Muwakidah, S.Pd SMP Negeri 30 Purworejo<br />
31 Triyono, S.Pd SMP Negeri 31 Purworejo<br />
32 Eko Wahyu Sejati, S.Pd SMP Negeri 32 Purworejo<br />
33 Siti Aminah, S.Pd SMP Negeri 33 Purworejo<br />
34 Tri Pujiarta, S.Pd SMP Negeri 34 Purworejo<br />
35 Sri Utami, S.Pd SMP Negeri 35 Purworejo<br />
36 Lestari Librawati, S.Pd SMP Negeri 36 Purworejo<br />
37 Muryanto, S.Pd SMP Negeri 37 Purworejo<br />
38 Siswondo, S.Pd SMP Negeri 38 Purworejo<br />
39 Marwoto, S.Pd SMP Negeri 39 Purworejo<br />
40 Sriyanto, S.Pd SMP Negeri 40 PurworejoUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5296728467625796664.post-48455410620366936712011-05-03T08:47:00.001+07:002011-05-03T08:51:05.836+07:00Finalis Lomba Menulis Cerpen & Puisi SMP Kabupaten Purworejo Tahun 2011Finalis Lomba Menulis Cerpen SMP <br />
<br />
1 Tiara Irmayanti Buih-Buih Semangatku SMP Negeri 18 Purworejo 850 peringkat 1<br />
2 Ilham Maulana Ash Shiddieq Kuingin Ibu Tahu SMP Negeri 1 Purworejo 830 peringkat 2<br />
3 Anis Yulita Tekad Seorang Anak Pemulung SMP Negeri 23 Purworejo 825 peringkat 3<br />
4 Destha Ayu Anggraeni S. Keyakinan dalam Kejamnya Belantara SMP Negeri 23 Purworejo 770 peringkat 4<br />
5 Yuni Suharyanti Semua Kulakukan Demi Cita-Citaku SMP Negeri 24 Purworejo 760 peringkat 5<br />
6 Amma Rahmala Sari Semangat yang Tak Kunjung Padam SMP Negeri 3 Purworejo 740 peringkat 6<br />
7 Ratih Kusumawardani Jangan Remehkan Restu Orangtua SMP Negeri 2 Purworejo 735 peringkat 7<br />
8 Aliffa Yuli Restyana Dengan Bekal Buku dan Keuletan Kuraih Cita-Citaku SMP Negeri 3 Purworejo 730 peringkat 8<br />
9 Nur Umi Chaeronisah Ku Ingin Seperti Dia SMP Negeri 5 Purworejo 720 peringkat 9<br />
<br />
Finalis Lomba Menulis Puisi SMP <br />
<br />
1 Ajie Pratama Sajak Selepas Fajar SMP Negeri 23 Purworejo 820 peringkat 1<br />
2 Hilda Ayu Cahyaning P. Kemilau Gemilang SMP Negeri 24 Purworejo 795 peringkat 2<br />
3 Nurul Khotimah Obor di Dada Menyatu Raga SMP Negeri 23 Purworejo 785 peringkat 3<br />
4 Nela Ayu Ambarwati Semangatku Mencari Umu SMP Negeri 1 Purworejo 730 peringkat 4<br />
5 Luthfika Prima Novirani Secercah Cita SMP Negeri 2 Purworejo 725 peringkat 5<br />
6 Anteng Surani Jutaan Anak Manja Muncul di Dunia Katulistiwa SMP Negeri peringkat 3 Purworejo 720 6<br />
7 Yudhawati Setiani Kerja Keras SMP Negeri 18 Purworejo 715 peringkat 7<br />
8 Fatimah Trihani Astuti Padukan Tangan Perjuangan Belum Usai SMP Negeri 2 Purworejo 710 peringkat 8<br />
9 Zuni Miftakhurrohmah Gelora di Dadaku SMP Negeri 2 Purworejo 705 peringkat 9<br />
10 Hermin Wijayanti Meraih Mimpi SMP Negeri 15 Purworejo 700 peringkat 10Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-5296728467625796664.post-66991770718660876092011-03-15T07:53:00.000+07:002011-03-15T07:53:42.612+07:00Lomba Cipta Cerpen dan Cipta PuisiLOMBA CIPTA CERPEN BERBAHASA INDONESIA DAN LOMBA CIPTA PUISI BAGI SISWA SMP KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2011<br />
I. TEMA LOMBA<br />
Upaya pembentukan dan penguatan karakter anak bangsa melalui penghayatan <br />
nilai-nilai budaya yang hidup di tengah-tengah masyarakat.<br />
<br />
II. PESERTA LOMBA<br />
Peserta lomba adalah siswa SMP, baik negeri maupun swasta, dengan syarat <br />
sebagai berikut:<br />
• Siswa kelas VII dan atau kelas VIII saat mengikuti lomba; <br />
• Terpilih sebagai peserta terbaik berdasarkan seleksi di tingkat sekolah. <br />
• Setiap sekolah diperbolehkan mendaftarkan 2-3 peserta terbaik <br />
(laki-laki/perempuan) setelah melalui proses seleksi di tingkat sekolah; <br />
• Pendaftaran peserta dilakukan mulai tanggal 28 Maret s.d. 2 April 2011 <br />
dengan cara mengirim naskah cerpen dan puisi, dengan menyertakan surat <br />
keterangan dari kepala sekolah, foto kopi rapor semester terakhir sebanyak <br />
1 lembar yang telah dilegalisasi oleh kepala sekolah, dan persyaratan lain <br />
yang telah ditentukan. <br />
• Pengiriman naskah ditujukan kepada : <br />
1. Bp. Nur Sodiq (SMP Negeri 5 Purworejo); <br />
atau <br />
2. Ibu Siti Aminah (SMP Negeri 33 Purworejo)<br />
<br />
III. PERSYARATAN NASKAH<br />
• Cerpen dan puisi ditulis dalam bahasa Indonesia; <br />
• Cerpen dan puisi harus asli, bukan terjemahan/saduran, <br />
dan belum pernah dilombakan/ dipublikasikan; <br />
• Isi cerpen dan puisi sesuai dengan tata nilai agama dan norma <br />
kehidupan dalam masyarakat; <br />
• Cerpen ditulis rapi dalam kertas bergaris sebanyak 1.000 – 1.200 kata <br />
atau 5-6 halaman; sedangkan puisi sebanyak 1 – 2 halaman.<br />
• Sampul depan diberi identitas seperti berikut ini: <br />
1) Judul Cerpen/Puisi<br />
2) Nama siswa<br />
3) Jenis kelamin<br />
4) Tempat dan tanggal lahir<br />
5) Kelas<br />
6) Sekolah<br />
7) Alamat sekolah, kode pos, dan telepon<br />
8) Alamat rumah, kode pos, dan telepon<br />
9) email<br />
<br />
IV. ASPEK PENILAIAN <br />
A. CERPEN<br />
1 Kesesuaian isi dengan tema bobot 1 <br />
2 Struktur pengisahan dan bahasa bobot 4 <br />
3 Isi bobot 3 <br />
4 Keaslian dan kreativitas bobot 2 <br />
<br />
B. PUISI<br />
1 Kesesuaian isi dengan tema bobot 1 <br />
2 Pemakaian bahasa dan sarana retorika bobot 4 <br />
3 Isi/makna bobot 3<br />
4 Penyajian dan kreativitas bobot 2 <br />
<br />
V. JURI <br />
• Dewan juri terdiri atas 3 orang yang dinilai memenuhi syarat,<br />
yaitu minimal sarjana pendidikan bahasa atau praktisi yang <br />
berkompeten, pernah menjadi juri sekurang-kurangnya pada tingkat <br />
rayon, dan mampu bersikap adil (independen). <br />
• Keputusan Juri bersifat mutlak dan tidak dapat digugat.<br />
<br />
VI. SELEKSI LANJUTAN<br />
• Hasil seleksi naskah cerpen dan puisi akan diumumkan secara <br />
tertulis melalui subrayon masing-masing.<br />
• Sepuluh peserta terbaik akan dipanggil untuk mengikuti <br />
seleksi lanjutan yang akan dilaksanakan pada hari Senin, <br />
tanggal 11 April 2011 di SMP Negeri 33 Purworejo.Unknownnoreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-5296728467625796664.post-56189724603276136042011-01-18T10:54:00.001+07:002011-01-18T11:17:31.705+07:00Bedah SKL UN Bahasa Indonesia<b>SISI SULIT MENENTUKAN PERBEDAAN PENYAJIAN BERITA</b><br />
<br />
Dengan beredarnya Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Ujian Nasional (UN) tahun 2011 yang ditetapkan BSNP guru dapat mempersiapkan diri sejak dini membimbing peserta didik dalam rangka menghadapi Ujian Nasional. Wujud pembimbingan itu pun bisa juga dengan mengadakan Tes Uji Coba (TUC) Ujian Nasional sebagaimana yang saat ini sedang dilaksanakan di Kabupaten Purworejo khususnya tingkat SMP.<br />
<span style="font-size: 12pt;">Sebagaimana latar belakang kurikulum standar isi mengamanatkan bahwa bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya.<br />
</span> <br />
<div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Begitu pun peran pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia.<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Harapan akan tercapainya pengembangan potensi peserta didik sesuai dengan kemampuan, kebutuhan, dan minatnya, serta dapat menumbuhkan penghargaan terhadap hasil karya kesastraan dan hasil intelektual bangsa sendiri kadang terkandas oleh sisi sulit dan sisi rumit kreativitas yang ditempuh dalam proses pembelajaran itu sendiri.<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Terlebih lagi bahwa mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran “ujian nasional” yang memiliki standar kompetensi lulusan (SKL) yang telah ditetapkan secara nasional pula. Bukan suatu hal yang mustahil bahwa tidak setiap SKL terpahami benar oleh peserta didik bahkan mungkin juga oleh guru Bahasa Indonesia.<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Dalam kesempatan ini penulis tidak bermaksud membahas seluruh SKL UN Bahasa Indonesia yang “sulit”, tetapi hanya mengambil sampel saja salah satu SKL UN Bahasa Indonesia SMP yang berbunyi “menentukan perbedaan penyajian berita”.<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Dari pengamatan penulis terhadap soal ujian nasional dua tahun terakhir (UN 2009 dan UN 2010) terdapat SKL “menentukan perbedaan penyajian berita”, yaitu pada soal nomor 3 Paket A atau soal nomor 10 Paket B UN tahun 2009 dan soal nomor 5 Paket A atau soal nomor 2 Paket B UN tahun 2010.<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Kedua soal tersebut sebagai berikut.<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><br />
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">soal nomor 3 Paket A atau soal nomor 10 Paket B UN tahun 2009<br />
</span></div><ul></ul><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Teks 1<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Garuda Meledak dan Terbakar<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Pesawat Garuda dengan nomor penerbangan GA-200 tujuan Jakarta – Yogyakarta pukul 06.50 Rabu (7/3) kemarin meledak dan terbakar setelah terperosok 300 meter kea rah Timur Bandara Adisutjipto. Akibat kejadian itu, 21 orang penumpang tewas dan 92 orang lainnya mengalami luka berat dan ringan. Dari korban tewas sebanyak itu, dua puluh orang di antaranya sudah tidak bias dikenali lagi. Penyebab kecelakaan itu, diduga karena cuaca buruk.<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Teks 2<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Garuda terbakar, 47 tewas<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 200 jenis Boeing 747-400 jurusan Jakarta – Yogyakarta terbakar dan meledak setelah gagal mendarat di Bandara Adi Sutjipto sekitar pukul 07.08 WIB, Rabu (7/3) tadi pagi. Hingga berita ini diturunkan pukul 12.00 diperoleh informasi dari puhak manajemen Garuda Indonesia bahwa korban selamat sebanyak 93 orang. Tujuh di antara mereka adalah kru pesawat, sedangkan jumlah korban tewas belum diketahui secara pasti.<br />
</span></div><div style="margin-left: 18pt;"></div><div style="margin-left: 18pt;"><span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Perbedaan penyajian kedua teks berita tersebut adalah ….<br />
</span></div><div style="margin-left: 36pt;"><span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Teks 1 Teks 2<br />
</span></div><span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">A. apa, bagaimana, mengapa apa, bagaimana, siapa <br />
</span><br />
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">B. apa, mengapa, siapa apa, bagaimana, siapa <br />
</span><br />
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">C. siapa, mengapa, kapan di mana, siapa, apa <br />
</span><br />
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">D. siapa, bagaimana, di mana mengapa, kapan, siapa <br />
</span><br />
<br />
<div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Teks 1 terdiri atas empat kalimat sedangkan unsur pembeda pada pilihan jawaban ada tiga. Teks 2 terdiri atas tiga kalimat sedangkan unsur pembeda pada pilihan jawaban juga tiga. Pada teks 1 tentu tidak setiap klimat memiliki satu unsur pembeda. Hal ini merupakan sisi sulit dalam hal penalaran, karena perumusan kata tanya tidak didasarkan isi sebuah kalimat, melainkan dua kalimat, atau bahkan mungkin hanya setengah kalimat.</span><br />
<br />
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">soal nomor 5 Paket A atau soal nomor 2 Paket B UN tahun 2010<br />
</span></div><ul></ul><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Teks I<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Sayang sekali jika tubuh yang bagus dan bersih ini dikotori dengan barang haram narkoba. Sesungguhnya anak-anak muda zaman sekarang bukannya tidak tahu efek negatif dari narkoba. Hanya saja mereka sudah terlalu kecanduan dan asyik menggunakan barang itu dan membuatnya terlena. Jika ia menyadari efek bahaya sesungguhnya, mereka pasti tidak akan mau menggunakannya.<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Teks II<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Seorang psikolog di Amerika, David Greefield menemukan sekitar 6% dari pengguna internet mengalami kecanduan. Orang-orang yang mengalami kecanduan internet, ia mulai akan lupa waktu dalam berinternet. Kebanyakan orang yang kecanduan internet ini disebabkan mereka menemukan kepuasan di internet yang tidak mereka dapatkan di dunia nyata.<br />
</span></div><div style="margin-left: 18pt;"></div><div style="margin-left: 18pt;"><span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Perbedaan penyajian kedua teks berita tersebut adalah ….<br />
</span></div><div style="margin-left: 36pt;"><span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Teks I Teks II<br />
</span></div><span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">A. apa, mengapa, bagaimana siapa, bagaimana, mengapa <br />
</span><br />
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">B. apa, berapa, kapan kapan, di mana, bagaimana <br />
</span><br />
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">C. berapa, di mana, kemana kenapa, kapan, siapa <br />
</span><br />
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">D. berapa, mengapa, kapan bagaimana, apa, kapan <br />
</span><br />
<div style="text-align: justify;"></div><div style="margin-left: 18pt;"><span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Teks 1 terdiri atas empat kalimat sedangkan unsur pembeda pada pilihan jawaban ada tiga. Teks 2 terdiri atas tiga kalimat sedangkan unsur pembeda pada pilihan jawaban juga tiga. Pada teks 1 tentu tidak setiap klimat memiliki satu unsur pembeda. Hal ini merupakan sisi sulit dalam hal penalaran, karena perumusan kata tanya tidak didasarkan isi sebuah kalimat, melainkan dua kalimat atau lebih.<br />
</span></div><br />
<span style="font-size: 12pt;">Selanjutnya penulis mengamati pula SKL nomor 5 pada UN tahun 2011 berbunyi <b>“menentukan perbedaan penyajian berita”, </b>yang di Kabupaten Purworejo telah diujicobakan dengan soal sebagai berikut.<br />
</span><br />
<div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Teks 1<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Jarak antara Gunung Anak Krakatau dengan permukiman warga di Anyer memang cukup jauh atau sekitar 48 kilometer dan dipisahkan oleh lautan. Namun, angin kencang di puncak gunung yang tengah mengarah ke utara menyapu kepulan asap setinggi 1700 meter yang ke luar akibat letusan Gunung Anak Krakatau, sehingga abu vulkanik terbawa hingga ke daratan dan terhirup oleh warga.<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Teks 2<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Tak hanya di Kabupaten Purbalingga, hujan abu yang diperkirakan berasal dari letusan Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu malam ternyata merata di wilayah eks Karesidenan Banyumas, meliputi Kabupaten Banyumas, Kota Purwokerto, Purbalingga, dan Banjarnegara.<br />
</span></div><div style="margin-left: 18pt;"></div><div style="margin-left: 18pt;"><span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Perbedaan penyajian kedua teks berita tersebut adalah ….<br />
</span></div><div style="margin-left: 36pt;"><span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">Teks 1 Teks 2<br />
</span></div><span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">a. apa, kapan, bagaimana siapa, bagaimana, mengapa <br />
</span><br />
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">b. apa, berapa, kapan kapan, di mana, bagaimana <br />
</span><br />
<span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">c. berapa, di mana, kemana kenapa, kapan, siapa <br />
</span><br />
<div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Times New Roman; font-size: 12pt;">d. apa, mengapa, bagaimana apa, kapan, mengapa <br />
</span></div><div style="text-align: justify;"></div><span style="font-size: 12pt;">Bila dicermati Teks 1 terdiri dari dua kalimat sedangkan unsur pembeda pada pilihan jawaban ada tiga. Teks 2 terdiri dari satu kalimat sedangkan unsur pembeda pada pilihan jawaban juga tiga. Pada teks 1 tidak setiap kalimat memiliki satu unsur pembeda, melainkan lebih dari satu unsur. Begitu pula teks 2 satu kalimat tersebut harus dicari tiga unsur pembeda. Hal ini merupakan sisi sulit dalam hal penalaran, karena perumusan kata tanya tidak didasarkan isi sebuah kalimat.<br />
</span><br />
<br />
<span style="font-size: 12pt;">Di samping kesulitan menerapkan pembeda berdasarkan jumlah kalimat, juga terdapat sisi sulit menerapkan kata tanya yang tepat pada awal, tengah, atau pun akhir paragraf. Misalnya kata “apa” yang dalam bahasa Indonesia mengacu pertanyaan yang jawabannya ‘sesuatu/benda’ atau kata “berapa” yang dalam bahasa Indonesia mengacu pertanyaan yang jawabannya ‘jumlah’ tetapi dalam teks tidak terdapat tanda-tanda ‘benda’ atau ‘jumlah’ tersebut karena terurai dalam larik kalimat yang panjang dan membingungkan.<br />
</span><br />
<br />
<span style="font-size: 12pt;">Perlu kiranya langkah praktis agar soal UN disusun berdasarkan penalaran logis yang lebih praktis, terutama terkait SKL nomor 5 pada UN tahun 2011 ini, agar lebih terukur kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Langkah praktis tersebut misalnya bentuk penyajian Teks 1 maupun Teks 2 sama-sama terdiri dari tiga kalimat dengan unsur pembeda pada pilihan jawaban juga tiga, sehingga lebih sinkron dan menjadi perwujudan yang konsisten dari SKL yang bersangkutan.</span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5296728467625796664.post-13859933610303856242011-01-15T09:19:00.000+07:002011-01-15T09:19:52.433+07:00Info Seminar<b>SEMINAR SEHARI : "MENINGKATKAN PROFESIONALITAS GURU MELALUI PENDIDIKAN BERKARAKTER DAN BERBUDAYA BANGSA"</b><br />
<br />
Dalam rangka memperingati Dwidasawarsa SMP Negeri 30 Purworejo, akan diselenggarakan seminar sehari dengan tema "Meningkatkan Profesionalitas Guru melalui Pendidikan Berkarakter dan Berbudaya Bangsa".<br />
Narasumber :<br />
1. Drs. Bambang Aryawan, M.M. (Kepala Dinas P dan K Kab.Purworejo)<br />
2. Drs. H. Ahmad Kasinu, M.Pd. (Kabid Dikdas Dinas P dan K Kab.Purworejo)<br />
3. Dra. Dwi Endah Prihatiningsih (Guru SMPN 30 Purworejo)<br />
Moderator:<br />
1. Drs. Sunaryo, M.Pd. (Pengawas SMP Dinas P dan K Kab.Purworejo)<br />
2. Drs. M. Djamal, M.Pd. (Pengawas SMP Dinas P dan K Kab.Purworejo)<br />
Waktu dan Tempat:<br />
Kegiatan seminar akan diselenggarakan pada :<br />
- hari : Minggu<br />
- tanggal : 30 Januari 2011<br />
- waktu : pukul 07.00 - 13.00 WIB<br />
- tempat : SMP Negeri 30 Purworejo<br />
Waktu Pendaftaran:<br />
Pendaftaran peserta dimulai tanggal 15 Januari 2011 dan ditutup tanggal 27 Januari 2011 setiap hari dalam jam kerja sekolah di SMP Negeri 30 Purworejo. (Desa Wingkotinumpuk, Ngombol, Purworejo).<br />
Biaya:<br />
Setiap peserta dikenakan kontribusi Rp 25.000,- (dua puluh lima ribu rupiah).<br />
Fasilitas: <br />
Setiap peserta akan mendapatkan makalah, snack, dan sertifikat.<br />
<br />
Hal-hal yang belum jelas dapat ditanyakan di tempat pendaftaran.<br />
Contact Person:<b> <i>Endang Wahyundari, S.Pd. (082136594436)</i></b>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5296728467625796664.post-66771109952012275332010-11-22T19:22:00.000+07:002010-11-22T19:22:05.850+07:00Sinergi Pusat-Daerah Penting dalam Pendidikan<div class="header mb10 bborder"><b> Sinergi Pusat-Daerah Penting dalam Pendidikan </b></div><div class="date"><br />
</div><div style="height: 260px; text-align: center; width: 320px;"><div class="floatLeft"><img alt="" height="88%" src="http://www.kemdiknas.go.id/umbraco/ImageGen.ashx?image=/media/348777/00logo%20berita%20sidiknas.jpg&width=350&format=jpg" /></div></div><br />
<div style="text-align: justify;">Sumber : <a href="http://www.kemdiknas.go.id/list_berita/2010/10/otonomi-daerah.aspx">http://www.kemdiknas.go.id/</a> </div><div style="text-align: justify;">Bogor - Pelaksanaan otonomi daerah dalam pendidikan perlu memperhatikan tiga hal yakni instrumen kebijakan, sinergi pusat dan daerah, serta pembenahan sumber daya manusia pusat dan daerah. Dalam pembukaan Seminar Nasional dengan tema "Otonomi Daerah dan Implementasinya dalam Pendidikan", pada Sabtu, (20/11), di Hotel Salak, Bogor, Jawa Barat, Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan Nasional (Sekjen Kemdiknas), Dodi Nandika mengatakan, instrumen kebijakan harus terus dicermati, apa yang kurang termasuk standar pelayanan minimal.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">"Kedua bagaimana kita membangun sinergi yang mutualismenya menonjol. Dan yang ketiga, SDM sama-sama kita benahi," kata Dodi. Dlam pembenahan SDM antara daerah dan pusat tidak menutup kemungkinan adanya pelatihan yang dilakukan bersama-sama. "Ada pelatihan misalnya saja pelatihan sistem perencanaan pendidikan nasional atau pelatihan mengenai pengolahan data, pelatihan mengenai pelaporan kinerja, dan lain-lain," katanya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dodi mengingatkan, dalam pendidikan ada soal kedaerahan itu perlu ditonjolkan. Namun manajemen basis sekolah juga penting. "Mudah-mudahan dua hal ini tidak saling menghilangkan tapi saling memperkuat." Dodi berharap seminar ini dapat mencermati bagaimana pembagian tugas, kewenangan, fungsi masing-masing, baik di dinas pendidikan maupun di Kementerian Pendidikan Nasional, agar terus saling mengisi dan bukan mengurangi.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Seminar Nasional ini yang dilaksanakan hingga hari ini di Hotel Salak, Bogor, Jawa Barat, bertujuan menghimpun masukan dan menyusun rekomendasi kebijakan otonomi daerah dan implementasinya dalam pendidikan. Beberapa hal yang menjadi perhatian adalah pembiayaan, kurikulum, sarana dan prasarana, pendidik dan tenaga kependidikan, serta pengendalian mutu pendidikan. Seminar diikuti 188 peserta yang terdiri dari kepala dinas pendidikan provinsi/kota/kabupaten, bupati/walikota, kepala sekolah, Dewan pendidikan dan yang terkait lainnya. (nasrul)</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Baca dari Link Asalnya : <a href="http://www.kemdiknas.go.id/list_berita/2010/10/otonomi-daerah.aspx">http://www.kemdiknas.go.id/list_berita/2010/10/otonomi-daerah.aspx</a> </div>Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5296728467625796664.post-62271093834745919472010-11-22T19:08:00.000+07:002010-11-22T19:08:50.853+07:00Sajak Batang Pisang<div><h2 class="uiHeaderTitle">Sajak Batang Pisang (II)</h2></div><div class="clearfix"><div class="mbs mbs uiHeaderSubTitle lfloat fsm fwn
fcg"></div></div><div class="mbl notesBlogText clearfix"><div>pelepah pelepah lelah memandang<br />
geriap mata hitung sinis dan garang<br />
pedang-pedang nyali menerjang<br />
berbondong bondong menyayat <br />
luka demi luka.<br />
<br />
luka<br />
demi luka<br />
abadi di dalam<br />
dalam abadi<br />
<br />
nganga lukaku tak lagi bernilai ulang<br />
panjang karibku takjuga berjabat silang<br />
<br />
sajak batang pisang<br />
diriku semata wayang</div><div> </div></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5296728467625796664.post-41928629622684674172010-11-02T07:43:00.000+07:002010-11-02T07:43:17.188+07:00Profesionalisme Kepala Sekolah Ditingkatkan<div style="text-align: justify;">Profesionalisme Kepala Sekolah Ditingkatkan </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">(Baca dari Link Aslinya : http://www.kemdiknas.go.id/list_berita/2010/10/kepala-sekolah.aspx)</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Jakarta --- Kepala sekolah memiliki peran strategis dalam pengembangan sekolah. Untuk itu, kepala sekolah dituntut memiliki kompetensi dan profesionalisme yang memadai. Untuk memperlancar tugasnya maka perlu diadakan pendidikan dan pelatihan, serta penyiapan para calon kepala sekolah/madrasah dan pengembangan keprofesian berkelanjutan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
Direktur Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan Nasional Baedhowi mengatakan, terdapat korelasi langsung antara kompetensi kepala sekolah dengan pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah. "Jika kualitas kompetensi kepala sekolah tinggi maka ada korelasi yang bagus dalam melaksanakan proses pembelajaran," katanya saat memberikan keterangan pers tentang implementasi Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendikasn) No.28 Tahun 2010 tentang Penugasan Guru menjadi Kepala Sekolah di Kemdiknas, Jakarta, Jumat (29/20).<br />
<br />
</div><div style="text-align: justify;">Pada acara yang dipandu oleh Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemdiknas M.Muhadjir hadir Direktur Profesi Pendidik Ahmad Dasuki dan Direktur Tenaga Kependidikan Surya Dharma.<br />
<br />
</div><div style="text-align: justify;">Baedhowi menyampaikan, Undang-Undang No.14/2005 tentang Guru dan Dosen menyebutkan persyaratan guru minimal berkualifikasi S1/D4. Oleh karena itu, kata dia, persyaratan kepala sekolah yang diatur dalam Permendiknas ini mengacu pada undang-undang tersebut. Ketentuan lain yang diatur dalam Permendiknas ini adalah terkait penyiapan calon kepala sekolah.<br />
<br />
</div><div style="text-align: justify;">"Dulu kepala sekolah dipilih saja oleh kepala daerah, tetapi sekarang untuk menjadi kepala sekolah perlu ada persiapan-persiapan. Ada proses-proses administrasi maupun proses akademik yang harus dilakukan untuk menjadi calon kepala sekolah," katanya.<br />
<br />
</div><div style="text-align: justify;">Lebih lanjut Baedhowi mengatakan, setelah calon kepala sekolah dipilih maka harus mengikuti proses pendidikan dan pelatihan minimal 100 jam dan praktik lapangan minimal tiga bulan. Untuk menjadi kepala sekolah, kata dia, harus ada suatu bukti bahwa mereka itu kompeten dan punya suatu keterampilan manajerial di dalam mengelola sekolah. "Diharapkan implementasi di lapangan tidak menentukan kepala sekolah hanya karena <em>like and dislike</em>, tetapi ada satu proses," ujarnya.<br />
<br />
</div><div style="text-align: justify;">Baedhowi mengatakan, dalam proses pengangkatan kepala sekolah/madrasah melalui penilaian akseptabilitas oleh tim pertimbangan pengangkatan kepala sekolah/madrasah yang ditetapkan oleh pemerintah, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota atau penyelenggara sekolah/madrasah yang dilaksanakan oleh masyarakat sesuai dengan kewenangannya. "Anggotanya pun juga ada unsur pengawas," katanya.<br />
<br />
</div><div style="text-align: justify;">Adapun masa tugas kepala sekolah/madrasah untuk satu kali masa tugas selama empat tahun. Namun, dapat diperpanjang satu kali masa tugas bila memiliki prestasi kinerja minimal baik. "Kalau sudah dua periode boleh diangkat kembali, tetapi pada sekolah yang lain dengan prestasi amat baik," ujar Baedhowi.<br />
<br />
</div><div style="text-align: justify;">Dengan berlakunya permendiknas ini maka Kepmendiknas No.162/U/2003 tentang Pedoman Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah dinyatakan tidak berlaku. Pada kesempatan yang sama, Baedhowi menyampaikan Permendiknas No.22/ 2010 sebagai perubahan Permendiknas No.47 Tahun 2007 tentang Inpassing Guru Non-PNS.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dijelaskan, guru-guru di bawah naungan yayasan agar mendapatkan tunjangan profesi layaknya guru-guru PNS lainnya maka perlu dilakukan <em>inpassing</em> atau penyetaraan. Hal ini dilakukan agar pembayaran tunjangan profesi setara dengan guru PNS. "Dalam sertifikasi, baik guru PNS maupun non-PNS akan mendapatkan tunjangan profesi satu kali gaji pokok,"katanya.<br />
<br />
</div><div style="text-align: justify;">Baedhowi menyebutkan, jumlah guru yang telah melakukan <em>inpassing</em> untuk tingkat pendidikan dasar sebanyak 6.430 orang dan untuk tingkat pendidikan menengah sebanyak 3.641 orang. Total sebanyak 10.071 orang.<br />
<br />
</div><div style="text-align: justify;">Kemdiknas, kata Baedhowi, melalui Permendiknas No.27/2010 tentang Program Induksi bagi Guru Pemula, akan melakukan pembimbingan bagi guru pemula agar menjadi guru profesional. Caranya, kata dia, dilakukan dengan pembimbingan dari guru-guru senior dan kepala sekolah, serta pengawas. Masa induksi selama satu tahun dan dapat diperpanjang satu tahun. "Jika dalam dua tahun tidak bisa akan dialihfungsikan tidak menjadi guru, sehingga guru-guru yang betul-betul diangkat nanti yang profesional," katanya. (agung)</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sumber : Laporan oleh ahmad_dj pada http://www.kemdiknas.go.id 29 Oktober 2010</div><div style="text-align: justify;"><a href="http://www.kemdiknas.go.id/list_berita/2010/10/kepala-sekolah.aspx">http://www.kemdiknas.go.id/list_berita/2010/10/kepala-sekolah.aspx</a> </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5296728467625796664.post-52251075548889621822010-10-21T00:03:00.001+07:002010-10-21T00:03:36.722+07:00Menyongsong Bulan Bahasa 2010<span xmlns=''><p><a target='_blank' href='http://mgmpbismp.co.cc/2010/10/13/menyongsong-bulan-bahasa-dan-sastra-2010/'><span style='color:#0066cc; font-family:Arial; font-size:13pt; text-decoration:underline'>Menyongsong Bulan Bahasa dan Sastra 2010</span></a><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'><br /> </span></p><p><span style='color:#cc0000; font-family:Times; font-size:75pt'>S</span><span style='color:black; font-family:Georgia; font-size:10pt'>etiap memasuki bulan Oktober, ingatan kolektif bangsa kita tertuju pada sebuah suasana heorik ketika kaum muda kita pada tahun 1928 mengikrarkan Sumpah Pemuda. Salah satu butir penting yang <strong>diikrarkan, yakni menjunjung tinggi bahasa persatuan, Bahasa Indonesia. Sebuah ikrar penting</strong> dan strategis yang dilandasi sikap patriotik di tengah situasi represif yang terus dihembuskan oleh kaum kolonial pada zamannya, hingga akhirnya Bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa nasional dan bahasa resmi.<br /></span></p><p><span style='color:black; font-family:Georgia; font-size:10pt'>Untuk mewarisi semangat patriotik para pendahulu negeri sekaligus menumbuhkembangkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa resmi, bulan Oktober akhirnya ditetapkan sebagai Bulan Bahasa. Pada tahun ini, Pusat Bahasa sebagai "dapur" pembinaan dan pengembangan Bahasa Indonesia, telah menetapkan sejumlah agenda yang diharapkan makin mampu menumbuhsuburkan perkembangan Bahasa dan Sastra Indonesia di tengah perkembangan dan dinamika zaman yang terus bergerak menuju pusaran dan arus global. Tema yang diusung pada Bulan Bahasa dan Sastra 2010 adalah "Pembentukan Karakter Bangsa melalui Peningkatan Kualitas Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah".<br /></span></p><p><span style='color:black; font-family:Georgia; font-size:10pt'>Beberapa agenda yang digelar dilatarbelakangi oleh sebuah pemikiran bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki keragaman etnik dan budaya. Salah satu di antaranya adalah keragaman bahasa dan sastra. Keragaman bahasa dan sastra di Indonesia sungguh menjadi kekayaan yang tidak ternilai harganya. Peta Bahasa Negara Kesatuan Republik Indonesia (2008) yang baru menggambarkan keragaman bahasa di sekitar 80% wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia telah mengidentifikasi tidak kurang dari 442 bahasa daerah di Indonesia. Jumlah itu tentu akan bertambah apabila wilayah yang belum diteliti itu berhasil dipetakan secara utuh.<br /></span></p><p><span style='color:black; font-family:Georgia; font-size:10pt'>Bertolak dari keragaman itu, bangsa Indonesia menjadi lebih paham akan arti persatuan. Meskipun beragam-ragam latar bahasanya, bangsa Indonesia terhubung satu sama lain melalui bahasa persatuan, yaitu bahasa Indonesia. Meskipun penggunaan bahasa daerah dan bahasa Indonesia cenderung tergusur oleh pemakaian bahasa asing, bahasa Indonesia masih tetap memegang fungsinya sebagai sarana komunikasi yang menyatukan bangsa Indonesia. Yang diperlukan sekarang adalah bagaimana mengelola kekayaan itu agar dapat dimaksimalkan manfaatnya untuk kemajuan bangsa Indonesia.<br /></span></p><p><span style='color:black; font-family:Georgia; font-size:10pt'>Seirama dengan dinamika bahasa Indonesia itu, sastra di Indonesia juga membentuk dinamika tersendiri yang pada akhirnya dapat mencuatkan nilai keragaman budaya Indonesia yang membentuk jati diri dan karakter bangsa Indonesia. Dalam rangka itu, Pusat Bahasa, Kementerian Pendidikan Nasional akan menyelenggarakan Bulan Bahasa dan Sastra 2010 dengan memperluas cakupan program. Sesuai dengan kenyataan bahwa media komunikasi sudah begitu canggih dan bahasa Indonesia juga dipelajari di banyak negara, mulai tahun 2009 Bulan Bahasa dan Sastra juga melibatkan peserta BIPA dari berbagai negara dan para pengguna media yang canggih itu.<br /></span></p><p><span style='color:black; font-family:Georgia; font-size:10pt'>Bulan Bahasa dan Sastra 2010 melibatkan masyarakat luas, tidak hanya siswa, mahasiswa, guru, dan dosen, tetapi juga peserta program BIPA yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia serta masyarakat umum. Beberapa kegiatan diadakan untuk ajang berkarya atau berekspresi, beberapa kegiatan yang lain dirancang untuk memberikan penghargaan. Kegiatan pokok yang diangkat berupa lomba, sayembara, festival, penghargaan, pementasan, dan layanan.<br /></span></p><p><span style='color:black; font-family:Georgia; font-size:10pt'>Berikut ini adalah beberapa agenda yang diangkat pada Bulan Bahasa dan Sastra 2010.<br /></span></p><ol><li><span style='color:black; font-family:Georgia; font-size:10pt'>Sayembara Penulisan Proposal Penelitian Kebahasaan dan Kesastraan <br /></span></li><li><span style='color:black; font-family:Georgia; font-size:10pt'>Sayembara Penulisan Esai Sastra <br /></span></li><li><span style='color:black; font-family:Georgia; font-size:10pt'>Sayembara Penulisan Naskah Drama <br /></span></li><li><span style='color:black; font-family:Georgia; font-size:10pt'>Sayembara Penulisan Cerita Rakyat <br /></span></li><li><span style='color:black; font-family:Georgia; font-size:10pt'>Sayembara Penulisan Cerpen Remaja <br /></span></li><li><span style='color:black; font-family:Georgia; font-size:10pt'>Sayembara Cipta Puisi Remaja <br /></span></li><li><span style='color:black; font-family:Georgia; font-size:10pt'>Lomba Pembuatan Blog Kebahasaan dan Kesastraan <br /></span></li><li><span style='color:black; font-family:Georgia; font-size:10pt'>Gerakan Cinta Bahasa Indonesia (GCBI) <br /></span></li><li><span style='color:black; font-family:Georgia; font-size:10pt'>Parade Mural Kebahasaan dan Kesastraan <br /></span></li><li><span style='color:black; font-family:Georgia; font-size:10pt'>Penilaian Penggunaan Bahasa Indonesia di Media Massa <br /></span></li><li><span style='color:black; font-family:Georgia; font-size:10pt'>Bengkel Sastra <br /></span></li><li><span style='color:black; font-family:Georgia; font-size:10pt'>Pentas Sastra <br /></span></li><li><span style='color:black; font-family:Georgia; font-size:10pt'>Festival Musikalisasi Puisi <br /></span></li><li><span style='color:black; font-family:Georgia; font-size:10pt'>Kuis Tiara Bahasa <br /></span></li><li><span style='color:black; font-family:Georgia; font-size:10pt'>Debat Bahasa <br /></span></li><li><span style='color:black; font-family:Georgia; font-size:10pt'>Duta Bahasa <br /></span></li><li><span style='color:black; font-family:Georgia; font-size:10pt'>Layanan dan Pameran Kebahasaan <br /></span></li><li><span style='color:black; font-family:Georgia; font-size:10pt'>Lomba Keterampilan Berbahasa Indonesia bagi Peserta BIPA <br /></span></li></ol><p><span style='color:black; font-family:Georgia; font-size:10pt'>Puncak peringatan Bulan Bahasa dan Sastra 2010 akan dilaksanakan bertepatan dengan peringatan hari Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 2010. Pada acara itu akan dilaksanakan penyerahan hadiah, pementasan, dan persembahan karya kreatif kebahasaan dan kesastraan.<br /></span></p><p><span style='color:black; font-family:Georgia; font-size:10pt'>Informasi lengkap setiap kegiatan dapat dibaca dalam edaran khusus kegiatan itu. Informasi juga dapat diperoleh di balai/kantor bahasa terdekat atau panitia pusat dengan alamat berikut.<br /></span></p><p><span style='font-family:Georgia; font-size:10pt'><span style='color:black'><strong>Seksi Humas dan Protokol</strong><br/>Panitia Pusat Bulan Bahasa dan Sastra 2010<br/>Pusat Bahasa, Kementerian Pendidikan Nasional<br/>Jalan Daksinapati Barat IV<br/>Rawamangun<br/>Jakarta Timur 13220<br/>Telepon , 4706287, 4706288,<br/>Faksimile<br/>Pos-el: <a target='_blank' href='mailto:bbspusat@gmail.com'/></span><span style='color:#0066cc; text-decoration:underline'>bbspusat@gmail.com</span><span style='color:black'>, <a target='_blank' href='mailto:bbspusat@yahoo.com'/></span><span style='color:#0066cc; text-decoration:underline'>bbspusat@yahoo.com</span><span style='color:black'><br/>Laman: <a target='_blank' title='www.pusatbahasa.kemdiknas.go.id/' href='http://www.pusatbahasa.kemdiknas.go.id/'/></span><span style='color:#0066cc; text-decoration:underline'>www.pusatbahasa.kemdiknas.go.id/</span><span style='color:black'><br /> </span></span></p><p><span style='color:black; font-family:Georgia; font-size:10pt'>Berkas-berkas yang terkait dengan agenda Bulan Bahasa dan Sastra 2010 dapat diunduh pada link-link berikut ini!<br /></span></p><ol><li><a target='_blank' href='http://pusatbahasa.depdiknas.go.id/lamanv42/sites/default/files/1.a.%20Penulisan%20Proposal%20-%20BBS%202010_hal1.pdf'><span style='color:#0066cc; font-family:Georgia; font-size:10pt; text-decoration:underline'>a. Penulisan Proposal – BBS 2010_hal1.pdf</span></a><span style='color:black; font-family:Georgia; font-size:10pt'><br /> </span></li><li><a target='_blank' href='http://pusatbahasa.depdiknas.go.id/lamanv42/sites/default/files/1.b.%20Penulisan%20Proposal%20-%20BBS%202010_hal2.pdf'><span style='color:#0066cc; font-family:Georgia; font-size:10pt; text-decoration:underline'>b. Penulisan Proposal – BBS 2010_hal2.pdf</span></a><span style='color:black; font-family:Georgia; font-size:10pt'><br /> </span></li><li><a target='_blank' href='http://pusatbahasa.depdiknas.go.id/lamanv42/sites/default/files/2.Sayembara%20Penulisan%20Esai-BBS%202010.pdf'><span style='color:#0066cc; font-family:Georgia; font-size:10pt; text-decoration:underline'>Sayembara Penulisan Esai-BBS 2010.pdf</span></a><span style='color:black; font-family:Georgia; font-size:10pt'><br /> </span></li><li><a target='_blank' href='http://pusatbahasa.depdiknas.go.id/lamanv42/sites/default/files/3.Sayembara%20Penulisan%20Naskah%20Drama-BBS%202010.pdf'><span style='color:#0066cc; font-family:Georgia; font-size:10pt; text-decoration:underline'>Sayembara Penulisan Naskah Drama-BBS 2010.pdf</span></a><span style='color:black; font-family:Georgia; font-size:10pt'><br /> </span></li><li><a target='_blank' href='http://pusatbahasa.depdiknas.go.id/lamanv42/sites/default/files/4%20Brosur%20Cerita%20Rakyat%2019810_update_0.pdf'><span style='color:#0066cc; font-family:Georgia; font-size:10pt; text-decoration:underline'>Brosur Cerita Rakyat 19810_update.pdf</span></a><span style='color:black; font-family:Georgia; font-size:10pt'><br /> </span></li><li><a target='_blank' href='http://pusatbahasa.depdiknas.go.id/lamanv42/sites/default/files/5.sayembara%20cerpen%20remaja-BBS%202010.pdf'><span style='color:#0066cc; font-family:Georgia; font-size:10pt; text-decoration:underline'>sayembara cerpen remaja-BBS 2010.pdf</span></a><span style='color:black; font-family:Georgia; font-size:10pt'><br /> </span></li><li><a target='_blank' href='http://pusatbahasa.depdiknas.go.id/lamanv42/sites/default/files/6.Cipta%20Puisi%20Remaja-BBS%202010.pdf'><span style='color:#0066cc; font-family:Georgia; font-size:10pt; text-decoration:underline'>Cipta Puisi Remaja-BBS 2010.pdf</span></a><span style='color:black; font-family:Georgia; font-size:10pt'><br /> </span></li><li><a target='_blank' href='http://pusatbahasa.depdiknas.go.id/lamanv42/sites/default/files/7.Blog-BBS%202010.pdf'><span style='color:#0066cc; font-family:Georgia; font-size:10pt; text-decoration:underline'>Blog-BBS 2010.pdf</span></a><span style='color:black; font-family:Georgia; font-size:10pt'><br /> </span></li><li><a target='_blank' href='http://pusatbahasa.depdiknas.go.id/lamanv42/sites/default/files/8.Bengkel%20Sastra-BBS%202010.pdf'><span style='color:#0066cc; font-family:Georgia; font-size:10pt; text-decoration:underline'>Bengkel Sastra-BBS 2010.pdf</span></a><span style='color:black; font-family:Georgia; font-size:10pt'><br /> </span></li><li><a target='_blank' href='http://pusatbahasa.depdiknas.go.id/lamanv42/sites/default/files/9.Festival%20Musikalisasi%20Puisi-BBS%202010.pdf'><span style='color:#0066cc; font-family:Georgia; font-size:10pt; text-decoration:underline'>Festival Musikalisasi Puisi-BBS 2010.pdf</span></a><span style='color:black; font-family:Georgia; font-size:10pt'><br /> </span></li><li><a target='_blank' href='http://pusatbahasa.depdiknas.go.id/lamanv42/sites/default/files/10.Kuis%20Tiara%20Bahasa-BBS%202010_0.pdf'><span style='color:#0066cc; font-family:Georgia; font-size:10pt; text-decoration:underline'>Kuis Tiara Bahasa-BBS 2010.pdf</span></a><span style='color:black; font-family:Georgia; font-size:10pt'><br /> </span></li><li><a target='_blank' href='http://pusatbahasa.depdiknas.go.id/lamanv42/sites/default/files/11%20Debat%20Bahasa%2019810_update.pdf'><span style='color:#0066cc; font-family:Georgia; font-size:10pt; text-decoration:underline'>Debat Bahasa 19810_update.pdf</span></a><span style='color:black; font-family:Georgia; font-size:10pt'><br /> </span></li><li><a target='_blank' href='http://pusatbahasa.depdiknas.go.id/lamanv42/sites/default/files/12.Pemilihan%20Duta%20Bahasa-BBS%202010.pdf'><span style='color:#0066cc; font-family:Georgia; font-size:10pt; text-decoration:underline'>Pemilihan Duta Bahasa-BBS 2010.pdf</span></a><span style='color:black; font-family:Georgia; font-size:10pt'><br /> </span></li><li><a target='_blank' href='http://pusatbahasa.depdiknas.go.id/lamanv42/sites/default/files/13.Edaran%20Lomba%20BIPA-BBS%202010.pdf'><span style='color:#0066cc; font-family:Georgia; font-size:10pt; text-decoration:underline'>Edaran Lomba BIPA-BBS 2010.pdf</span></a><span style='color:black; font-family:Georgia; font-size:10pt'><br /> </span></li></ol><p><span style='font-family:Georgia; font-size:10pt'><span style='color:black'>Informasi selengkapnya dapat dlihat di <a target='_blank' title='Pusat Bahasa' href='http://pusatbahasa.depdiknas.go.id/lamanv42/'/></span><span style='color:#0066cc; text-decoration:underline'>Laman Pusat Bahasa</span><span style='color:black'>. Selamat berkompetisi, semoga sukses! Dirgahayu Bangsa, Tanah Air, dan Bahasaku! ***<br /></span></span></p><p>Sumber : http://mgmpbismp.co.cc/</p></span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5296728467625796664.post-88618556407941909242010-10-19T15:15:00.000+07:002010-10-19T15:15:21.824+07:00Ujian Nasional Akan Tetap Dijalankan<strong>Ujian Nasional Akan Tetap Dijalankan </strong><br />
<strong> </strong>Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah memerintahkan kepada Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas), untuk mengevaluasi Ujian Nasional (UN) 2010. Menindaklanjuti instruksi tersebut Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh, telah melaksanakan berbagai analisis dan langkah konkret yang dianggap perlu. <br />
<br />
<br />
<br />
"Sudah dilakukan beberapa analisa terhadap posisi UN baik dari sisi kedudukan hukum, landasan filosofis, landasan pedagogis, juga berbagai data-data empiris tentang apa yang dilakukan negara-negara disekitar kita dan di dunia dengan mengambil data-data UNESCO, dan atase pendidikan dan kebudayaan kita di 14 negara," kata Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Jalal saat rapat dengan Komisi X DPR RI, Komite Sekolah, Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), dan perwakilan perguruan tinggi , di Hotel Nikko Jakarta, Jumat (15/10).<br />
<br />
Berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan, baik Komisi X DPR RI, BSNP, Komite Sekolah, dan Perguruan Tinggi, menganggap UN masih perlu dilakukan, sampai ditemukan formula baru untuk mengevaluasi pembelajaran. Dalam rapat tersebut, Ketua Panitia Kerja Komisi X DPR RI Ruli Choirul Azwar melemparkan tiga opsi pelaksanaan UN kepada forum.<br />
<br />
Opsi yang pertama, UN jalan terus,dan dianggap tidak ada masalah dalam penyelenggaraannya. Namun jika hal tersebut yang dilakukan, maka UN akan tetap menjadi kontroversi, sepanjang mutu pendidikan belum seragam, dan pelaksanaannya yang serentak itu belum menjamin adanya pengawasan yang baik dan tidak menimbulkan kecurangan.<br />
<br />
Opsi yang kedua, UN bisa berjalan seperti sekarang, dengan syarat penyempurnaan terhadap beberapa hal yang mampu mengatasi faktor ketidakadilan akibat standar mutu pendidikan yang beragam. "Bagaimana formulanya kita cari nanti, begitu juga faktor penyelenggaraan yang menimbulkan kecurangan, akan menyempurnakan kebijakan-kebijakan UN ini," kata Ruli.<br />
<br />
Kelemahannya, menurut Ruli, memang sulit mencari solusi atau formula yang bisa mengatasi masalah UN sebagai penentu kelulusan. Atau, bagaimana mencari model pengawasan yang efektif, apa penyelenggaraan yang bisa di ubah, atau apakah pengawasannya bisa dilakukan melibatkan unsur independen.<br />
<br />
Opsi yang ketiga, UN dapat dilanjutkan, tetapi hanya untuk pemetaan standar mutu pendidikan. Bukan sebagai penentu kelulusan. Namun jika UN hanya dilakukan sebagai cara untuk memetakan standar mutu pendidikan, menurut Rektor Universitas Negeri Medan Syawal Gultom, hanya akan menghabiskan uang negara saja.<br />
Karena menurutnya, tidak akan ada semangat juang siswa dan guru dalam menghadapi UN. Syawal mengatakan, saat ini semua pihak harus berjuang untuk melaksanakan UN yang kredibel, dan bukan lagi mempertanyakan UN berlawanan dengan UU atau tidak. "Tidak mungkin UN itu bertentangan dengan hakikat pendidikan, UU yang ada. Kalau ada, itu pelaksanaannya yang tidak sempurna ," kata Syawal.<br />
<br />
Berbicara mengenai UN, sebagai representasi yang bersentuhan langsung ke pemangku kepentingan sekolah, wakil dari Komite Sekolah Bambang Sutomo mengatakan, dinamika semangat belajar meningkat signifikan. Memang baru menonjol pada kelas-kelas akhir, karena kelas akhir fokus pada menghadapi UN. "Ini hal yang positif, untuk konsentrasi proses peningkatan semangat itu, kami dihadapkan pada permintaan siswa itu sendiri untuk membentuk kelompok belajar," kata Bambang. Dampak positif yang lain dengan adanya UN adalah orang tua dituntut memberi perhatian.<br />
<br />
Bambang akan tetap mendukung pelaksanaan UN, karena masih menjadi sarana evaluasi. "Jadi sebelum ada metode evaluasi yang lebih baik, kenapa kita harus meniadakan UN. Dan kami siap mengawal berjalannya UN," kata Bambang.<br />
<br />
Kurikulum satuan pendidikan yang dikembangkan di Indonesia sudah sesuai dengan Undang-Undang (UU) Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19. UU tersebut memuat standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sehingga, kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) pada dasarnya merupakan kurikulum berbasis kompetensi. Oleh karena itu, assessment/penilaian berfungsi untuk mengetahui standar kompetensi mana yang dimiliki oleh peserta didik atau yang belum dimiliki.<br />
<br />
Ketua BSNP Djemari Mardapi mengatakan, informasi mencapai standar kompetensi diperoleh melalui pengukuran/pengujian. Pengukuran/pengujian informasi diperoleh dengan melalui tes/ujian. Ada ujian sekolah, ada UN. Sedangkan akuntabilitas sekolah bisa dilihat dari kompetensi yang dimiliki peserta didik, apa betul sekolah itu sudah melakukan fungsinya dalam melakukan proses pembelajaran. Kemudian, akuntabilitas kompetensi yang dimiliki peserta didik dalam pelajaran tertentu, pendidik juga bertanggung jawab. "Oleh karena itu perlu penilaian yang sistematis mengikuti prosedur yang baku. Kemudian assessment yang kita harapkan menggunakan aturan acuan kriteria, karena kurikulumnya berbasis kompetensi," kata Djemari.<br />
<br />
Djemari menambahkan, standar nasional pendidikan merupakan kompetensi minimal yang harus dimiliki peserta didik. Pengujian dilakukan untuk mengetahui tingkat kompetensi peserta didik, apa betul sudah mencapai kompetensi minimal itu. Jika belum, lakukan program perbaikan. Ini prinsip dari kurikulum berbasis kompetensi. (aline)<br />
<br />
<a href="http://www.kemdiknas.go.id/list_berita/2010/10/un.aspx">Sumber : Laporan Ahmad Dj' http://www.kemdiknas.go.id</a> <br />
<a href="http://www.kemdiknas.go.id/list_berita/2010/10/un.aspx">http://www.kemdiknas.go.id/list_berita/2010/10/un.aspx</a>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5296728467625796664.post-28122833477469746702010-10-08T08:24:00.000+07:002010-10-08T08:24:14.784+07:00Workshop Penguatan Tim Pengembang Kurikulum Prov. Jateng<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><u><b><a href="http://mgmpbismp.co.cc/2010/10/07/workshop-penguatan-tim-pengembang-kurikulum-prov-jateng/" rel="bookmark" title="Permanent Link to Workshop Penguatan Tim
Pengembang Kurikulum Prov. Jateng">Workshop Penguatan Tim Pengembang Kurikulum Prov. Jateng</a> </b></u></span></div>(Oleh : Sawali Tuhusetya)<br />
<a href="http://mgmpbismp.co.cc/2010/10/07/workshop-penguatan-tim-pengembang-kurikulum-prov-jateng/comment-page-1/#comment-7971">Sumber : http://mgmpbismp.co.cc</a><br />
<br />
<div><div style="background-color: transparent; border: medium none; color: black; overflow: hidden; text-align: left; text-decoration: none;"><span style="color: #cc0000; float: left; font-family: Times,serif,Georgia; font-size: 100px; line-height: 70px; padding-top: 2px;">S</span>enin-Rabu, 4-6 Oktober 2010, yang lalu, saya bersama 29 guru yang tergabung dalam Tim Pengembang Kurikulum (TPK) Prov. Jawa Tengah, 8 Kepala TK Pembina, 11 Pengawas TK/SD, dan 11 Kepala SD RSBI se-Jawa Tengah mengikuti Workshop Penguatan TPK, khususnya berkaitan dengan implementasi Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa (PBKB). Dalam workshop yang berlangsung di LPMP Jawa Tengah dan dibuka oleh Kepala Seksi SMP Bidang Pendidikan Dasar <a href="http://www.pdkjateng.go.id/" title="Dinas
Pendidikan">Dinas Pendidikan Prov. Jawa Tengah</a>, Johny Lorang tersebut disajikan materi umum tentang kebijakan pemerintah di bidang Pendidikan Dasar, 6 materi pokok (kebijakan Pemerintah tentang pendidikan karakter, pembinaan nasionalisme dan karakter bangsa, belajar aktif, kewirausahaan, pengembangan KTSP, dan paparan rintisan implementasi PBKB jenjang TK, SD, SMP), dan materi penunjang tentang Rencana Kerja dan Tindak Lanjut Kegiatan.<br />
Tujuan penyelengaraan workshop, antara lain (1) menyamakan persepsi penyelenggaraan PBKB serta pendidikan nasionalisme dan kebangsaan; (2) memberikan pemahaman dalam menerapkan pendekatan pembelajaran aktif yang menekankan pada pengembangan pendidikan karakter, kewirausahaan, serta ekonomi kreatif yang terintegrasi dalam KTSP; dan (3) memberikan pengetahuan tentang sekolah rintisan implementasi PBKB, sekolah piloting pembinaan nasionalisme melalui jalur pendidikan.<br />
<img alt="karakter" class="expando alignleft" src="http://i935.photobucket.com/albums/ad198/sawali64/rakernas%20agupena/anas.gif?t=1286389126" width="300" />Narasumber utama dari Pusat Kurikulum (Puskur) Kemdiknas, Pak <a href="http://fikrieanas.wordpress.com/" title="Zulkifri Anas">Zulkifri Anas</a>, mengungkapkan bahwa karakter pada hakikatnya merupakan suatu sifat yang mewujud dalam bentuk daya dorong/daya juang dari dalam ke luar (<em>inside out</em>) yang dibangun/dibentuk melalui perpaduan dari nilai-nilai moral yang diinternalisasikan dari luar dan potensi dari dalam yang akan melandasi pemikiran, sikap, dan perilaku dalam wujud kebajikan dan penampilan terpuji. Dalam perspektif demikian, pendidikan budaya dan karakter bangsa dimaknai sebagai pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa pada diri peserta didik sehingga mereka memiliki dan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan dirinya, sebagai anggota masyarakat, dan warganegara yang religius, nasionalis, produktif, dan kreatif.<br />
Secara teknis, pendidikan budaya dan karakter bangsa diartikan sebagai proses internalisasi serta penghayatan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang dilakukan peserta didik secara aktif dibawah bimbingan guru, kepala sekolah dan tenaga kependidikan serta diwujudkan dalam kehidupannya di kelas, sekolah, dan masyarakat. Dalam konteks demikian, karakter tidak cukup sekadar diajarkan, tetapi justru perlu ditularkan melalui keteladanan.<br />
<div style="text-align: center;"><img alt="workshop" class="expando" src="http://i935.photobucket.com/albums/ad198/sawali64/rakernas%20agupena/wk1.jpg?t=1286341939" style="height: 188px; width: 250px;" title="" width="250" /><img alt="workshop" class="expando" src="http://i935.photobucket.com/albums/ad198/sawali64/rakernas%20agupena/wk2.jpg?t=1286341937" width="250" /><img alt="workshop" class="expando" src="http://i935.photobucket.com/albums/ad198/sawali64/rakernas%20agupena/wk3.jpg?t=1286341921" style="height: 188px; width: 250px;" title="" width="250" /><img alt="workshop" class="expando" src="http://i935.photobucket.com/albums/ad198/sawali64/rakernas%20agupena/wk4.jpg?t=1286341910" width="250" /><img alt="workshop" class="expando" src="http://i935.photobucket.com/albums/ad198/sawali64/rakernas%20agupena/wk5.jpg?t=1286341895" style="height: 188px; width: 250px;" title="" width="250" /><img alt="workshop" class="expando" src="http://i935.photobucket.com/albums/ad198/sawali64/rakernas%20agupena/wk6.jpg?t=1286341881" width="250" /><img alt="workshop" class="expando" src="http://i935.photobucket.com/albums/ad198/sawali64/rakernas%20agupena/wk7.jpg?t=1286341873" width="250" /><img alt="workshop" class="expando" src="http://i935.photobucket.com/albums/ad198/sawali64/rakernas%20agupena/wk8.jpg?t=1286341868" width="250" /><img alt="workshop" class="expando alignnone" src="http://i935.photobucket.com/albums/ad198/sawali64/rakernas%20agupena/wk9.jpg?t=1286341855" style="height: 188px; width: 250px;" title="" width="250" /><img alt="workshop" class="expando" src="http://i935.photobucket.com/albums/ad198/sawali64/rakernas%20agupena/wk10.jpg?t=1286341845" width="250" /><img alt="workshop" class="expando" src="http://i935.photobucket.com/albums/ad198/sawali64/rakernas%20agupena/wk11.jpg?t=1286341843" style="height: 188px; width: 250px;" title="" width="250" /><img alt="workshop" class="expando" src="http://i935.photobucket.com/albums/ad198/sawali64/rakernas%20agupena/wk12.jpg?t=1286341838" width="250" /></div>Persoalannya sekarang, di tengah kompleksitas persoalan kemasyarakatan dan kebangsaan yang sudah kian mengarah pada situasi dan atmosfer peradaban yang sakit yang ditandai dengan maraknya perilaku kekerasan, anarki, vandalisme, korupsi, dan berbagai aksi anomali sosial yang lain, mampukah institusi pendidikan kita menjalankan fungsinya untuk mengimplementasikan pendidikan budaya dan karakter bangsa secara simultan dan berkelanjutan hingga mampu mencapai tujuan yang diharapkan?<br />
<span style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(204, 0, 0); color: white; float: right; font: italic bold 14px georgia; margin: 5px 0px 0px 10px; padding: 10px; text-align: center; width: 250px;">…. proses internalisasi pendidikan budaya dan karakter ke dalam institusi pendidikan di tengah rumit dan kompleksnya persoalan kebangsaan dan kemasyarakatan justru perlu dimaknai sebagai cara Tuhan untuk meningkatkan derajat dan kualitas hidup bangsa kita.</span>Dengan nada optimis, Pak Zul, demikian kami menyapanya, mengungkapkan bahwa Tuhan tidak akan pernah memberikan ujian yang melebihi batas kemampuan hamba-Nya. Artinya, setiap manusia memiliki “fitrah” potensial untuk mengatasi setiap masalah yang dihadapi. Semakin rumit dan kompleks persoalan yang dihadapi akan semakin teruji dan kian berkualitas pula kehidupan seseorang. Berkaitan dengan proses internalisasi pendidikan budaya dan karakter ke dalam institusi pendidikan di tengah rumit dan kompleksnya persoalan kebangsaan dan kemasyarakatan justru perlu dimaknai sebagai cara Tuhan untuk meningkatkan derajat dan kualitas hidup bangsa kita.<br />
“Yang perlu terus didorong adalah membangkitkan kekuatan internal untuk memberikan tekanan yang lebih kuat sehingga kekuatan eksternal yang negatif bisa teratasi,” tegas alumnus Curtin University of Technology Perth, Australia (1997) itu. Ia mencontohkan, ketika seseorang sering menggunakan kata penghubung “tetapi” setiap kali menghadapi masalah, yang terjadi kemudian adalah sikap gampang menyerah dan mudah patah arang. “Gunakan kata walaupun, untuk memperkokoh kekuatan internal dari dalam diri kita,” lanjutnya.<br />
“Kami ingin menanamkan nilai-nilai karakter kepada siswa, tetapi kekerasan dan korupsi yang terjadi di luar sana begitu merajalela, sehingga kami tak mungkin sanggup untuk membangun karakter dan kepribadian siswa yang tangguh”.<br />
<span style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(204, 0, 0); color: white; float: right; font: italic bold 14px georgia; margin: 5px 0px 0px 10px; padding: 10px; text-align: center; width: 250px;">Kami akan terus berusaha menanamkan nilai-nilai karakter kepada siswa, walaupun kekerasan dan korupsi yang terjadi di luar sana begitu merajalela!</span>Contoh ungkapan semacam itu, dalam pandangan Pak Zul, akan makin mengendurkan semangat kita untuk membangun peradaban bangsa yang lebih bermartabat. Alangkah inspiratifnya jika ungkapan tersebut diubah menjadi: “Kami akan terus berusaha menanamkan nilai-nilai karakter kepada siswa, walaupun kekerasan dan korupsi yang terjadi di luar sana begitu merajalela!” Ungkapan tersebut, menurutnya, akan mampu memberikan spirit bagi pendidik untuk membangun karakter generasi masa depan yang tangguh.<br />
Ya, ya, sebuah pernyataan sikap yang sederhana, tetapi penuh makna. Setidaknya, ada 18 pendidikan budaya dan karakter bangsa yang perlu ditanamkan kepada peserta didik melalui bangku pendidikan, sebagaimana tergambar dalam tabel berikut:<br />
<table border="1" cellpadding="8" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td valign="top" width="38">No.</td> <td valign="top" width="171">Nilai</td> <td valign="top" width="407">Deskripsi</td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="38">1</td> <td valign="top" width="171"><strong>Religius</strong></td> <td valign="top" width="407">sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain).</td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="38">2</td> <td valign="top" width="171"><strong>Jujur </strong></td> <td valign="top" width="407">perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.</td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="38">3</td> <td valign="top" width="171"><strong>Toleransi </strong></td> <td valign="top" width="407">Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.</td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="38">4</td> <td valign="top" width="171"><strong>Disiplin</strong></td> <td valign="top" width="407">tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.</td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="38">5</td> <td valign="top" width="171"><strong>Kerja Keras</strong></td> <td valign="top" width="407">perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.</td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="38">6</td> <td valign="top" width="171"><strong>Kreatif</strong></td> <td valign="top" width="407">berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.</td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="38">7</td> <td valign="top" width="171"><strong>Mandiri</strong></td> <td valign="top" width="407"><strong> </strong>sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.</td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="38">8</td> <td valign="top" width="171"><strong>Demokratis</strong></td> <td valign="top" width="407">Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.</td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="38">9</td> <td valign="top" width="171"><strong>Rasa Ingin Tahu</strong></td> <td valign="top" width="407">Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.</td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="38">10</td> <td valign="top" width="171"><strong>Semangat Kebangsaan</strong></td> <td valign="top" width="407">Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.</td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="38">11</td> <td valign="top" width="171"><strong>Cinta Tanah Air</strong></td> <td valign="top" width="407">Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.</td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="38">12</td> <td valign="top" width="171"><strong>Menghargai Prestasi</strong></td> <td valign="top" width="407">Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.</td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="38">13</td> <td valign="top" width="171"><strong>Bersahabat/Komunikatif</strong></td> <td valign="top" width="407">Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.</td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="38">14</td> <td valign="top" width="171"><strong>Cinta Damai</strong></td> <td valign="top" width="407">Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.</td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="38">15</td> <td valign="top" width="171"><strong>Gemar Membaca</strong></td> <td valign="top" width="407">Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.</td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="38">16</td> <td valign="top" width="171"><strong>Peduli Lingkungan</strong></td> <td valign="top" width="407">Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.</td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="38">17</td> <td valign="top" width="171"><strong>Peduli Sosial</strong></td> <td valign="top" width="407">Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.</td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="38">18</td> <td valign="top" width="171"><strong>Tanggung-jawab</strong></td> <td valign="top" width="407">Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.</td> </tr>
</tbody> </table><div style="margin-bottom: 8px;"> </div>Secara bertahap dan berkelanjutan, ke-18 nilai tersebut bisa ditanamkan kepada peserta didik melalui kegiatan Ekstrakurikuler, Bimbingan Konseling, Pembiasaan (Terprogram, Rutin, Spontan, dan keteladanan), integrasi dalam mata pelajaran, dan Muatan Lokal (Mulok).<br />
Semoga upaya mulia untuk membangun generasi masa depan yang berkarakter dan berkepribadian kuat benar-benar bisa terwujud. Tetap semangat dan salam peduli anak bangsa! ***<br />
<span><br />
<br />
Sumber: <a href="http://mgmpbismp.co.cc/2010/10/07/workshop-penguatan-tim-pengembang-kurikulum-prov-jateng/comment-page-1/#comment-7971#ixzz11j58cgzr" style="color: #003399;">Workshop Penguatan Tim Pengembang Kurikulum Prov. Jateng | MGMP BAHASA INDONESIA SMP</a> <a href="http://mgmpbismp.co.cc/2010/10/07/workshop-penguatan-tim-pengembang-kurikulum-prov-jateng/comment-page-1/#comment-7971#ixzz11j58cgzr" style="color: #003399;">http://mgmpbismp.co.cc/2010/10/07/workshop-penguatan-tim-pengembang-kurikulum-prov-jateng/</a> <br />
<a href="http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/3.0" style="color: #003399;"><br />
</a></span></div><div style="background-color: transparent; border: medium none; color: black; overflow: hidden; text-align: left; text-decoration: none;"><span> </span></div></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5296728467625796664.post-71964978129353541382010-10-06T14:39:00.000+07:002010-10-06T14:39:24.210+07:00Naskah Sumpah PemudaKutipan Naskah Sumpah Pemuda<br />
<br />
<div style="text-align: center;"><span style="font-size: large;"><b>POETOESAN CONGRES</b><br />
<b>PEMOEDA-PEMOEDA INDONESIA</b></span></div><br />
Kerapatan pemoeda-pemoeda Indonesia jang diadakan oleh<br />
perkoempoelan-perkoempoelan pemoeda Indonesia jang berdasarkan<br />
kebangsaan dengan namanya : Jong Java, Jong Soematera (Pemoeda<br />
Soematera), Pemoeda Indonesia, Sekar Roekoen, Jong Islamieten Bond,<br />
Jong Bataks Bond, Jong Celebes, Pemoeda Kaoem Betawi dan<br />
Perhimpoenan Peladjar-peladjar Indonesia.<br />
Memboeka rapat pada tanggal 27 - 28 Oktober di negeri Djakarta,<br />
sesoedahnya mendengar pidato-pidato dan pembitjaraan jang diadakan<br />
di dalam kerapatan tadi, sesoedah menimbang segala isi pidato-pidato<br />
dan pembitjaraan ini; kerapatan laloe mengambil poetoesan :<br />
<br />
Pertama,<br />
<b>KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA, MENGAKOE<br />
BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH INDONESIA.</b><br />
Kedoea,<br />
<b>KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA, MENGAKOE<br />
BERBANGSA JANG SATOE BANGSA INDONESIA.</b><br />
Ketiga,<br />
<b>KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA, MENJOENJOENG<br />
BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA.</b><br />
<br />
Setelah mendengar poetoesan ini kerapatan mengeloearkan<br />
kejakinan Azas ini wajib dipakai oleh segala perkoempoelanperkoempoelan<br />
kebangsaan Indonesia;<br />
Mengeloearkan kejakinan persatoean Indonesia diperkoeat dengan<br />
memperhatikan dasar persatoeannya :<br />
● Kemaoean<br />
● Sedjarah<br />
● Bahasa<br />
● Hoekoem adat<br />
● Pendidikan dan Kepandoean<br />
Dan mengeloearkan pengharapan soepaja poetoesan ini disiarkan<br />
dalam segala soerat kabar dan dibatjakan di moeka rapat perkoempoelanperkoempoelan<br />
kita.<br />
Dikutip dari : Pedoman Pelaksanaan Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke 81 Tahun 2009<br />
Sumber : <a href="http://www1.kemenegpora.go.id/attachments/3305_HSP.09_Internet.pdf">http://www1.kemenegpora.go.id</a>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5296728467625796664.post-20638077747476893202010-10-05T08:23:00.000+07:002010-10-05T08:23:22.001+07:00Seminar Internasional<b>Optimalisasi Pemanfaatan Potensi Bahasa dalam Pembelajaran Bahasa, Sastra, dan Kebudayaan Indonesia, serta Komunikasi Sosial-Politik pada Era Globalisasi.</b><br />
DALAM RANGKA PERTEMUAN ILMIAH BAHASA DAN SASTRA INDONESIA<br />
Seminar dengan pembicara dari Brunei Darussalam, USA, Inggris, dan dari dalam negeri Indonesia<br />
Pada 9 s.d. 10 November 2010 di Hotel Griya Persada, Jl. Boyong 99 Kaliurang, Yogyakarta.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGts_WIeRvES8LofgA2s9iL0Ujx6UUNDFnnGcTSgPiS09ExnMea9vAy4l0BoXt3P_TSuBNaJ6-HtE3pcZJDj5iuoOFp8huffRTHsRpNJgJhsZkqwYaJFufj8JEZzuGdM5kZmEPqgelzElh/s1600/SEMINT1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGts_WIeRvES8LofgA2s9iL0Ujx6UUNDFnnGcTSgPiS09ExnMea9vAy4l0BoXt3P_TSuBNaJ6-HtE3pcZJDj5iuoOFp8huffRTHsRpNJgJhsZkqwYaJFufj8JEZzuGdM5kZmEPqgelzElh/s320/SEMINT1.jpg" width="170" /></a></div><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPq4FqoDDzggr8_JWe1I4LkMhzZTiy_IIqpxVTHKK8ZKoBUY-REf5iF_Nqh5IJaclCqBs-zGONHUvrQsdv07jxByZgn-PYwqzylPSBsscaj6ZzUCiNP-Rfhkm2jN5a60C1C8O7wWUJa8Y7/s1600/SEMINT6.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPq4FqoDDzggr8_JWe1I4LkMhzZTiy_IIqpxVTHKK8ZKoBUY-REf5iF_Nqh5IJaclCqBs-zGONHUvrQsdv07jxByZgn-PYwqzylPSBsscaj6ZzUCiNP-Rfhkm2jN5a60C1C8O7wWUJa8Y7/s320/SEMINT6.jpg" width="164" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHuLuSLVE4G18E4wDzpA9FzU-lERPLKNq5Epbnq1T01hud1g0H5FIqedzbeyGoRkQFuPm4_3A7ZmHeYSbS_SbaMu4bnoDU-s0t7ADlHT8QzG04w-azrTxNWIsalNwq-MpMMvrSGrUILOBm/s1600/SEMINT2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHuLuSLVE4G18E4wDzpA9FzU-lERPLKNq5Epbnq1T01hud1g0H5FIqedzbeyGoRkQFuPm4_3A7ZmHeYSbS_SbaMu4bnoDU-s0t7ADlHT8QzG04w-azrTxNWIsalNwq-MpMMvrSGrUILOBm/s320/SEMINT2.jpg" width="155" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgb7Vx1ujwozwQr38CjaRJU4IrOVTjOhsZNasdeTdAC4wepB3-tXXqNmrUdFubAugQtRzcz4bAhgsfBKumQ0wMaQifYiqp5GYar3V1U_U4BjMQ5CC07YMTQZ6tUqTuBs5eEZSJaqSGwln_s/s1600/SEMINT3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgb7Vx1ujwozwQr38CjaRJU4IrOVTjOhsZNasdeTdAC4wepB3-tXXqNmrUdFubAugQtRzcz4bAhgsfBKumQ0wMaQifYiqp5GYar3V1U_U4BjMQ5CC07YMTQZ6tUqTuBs5eEZSJaqSGwln_s/s320/SEMINT3.jpg" width="164" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjV5T66i8b8tQsd9_d4vpJ715h7Ng__ZixZRJUUJCPe7DwNxEXkDlg-nKiRJcdhZayXunMPWFiq94je5hAzhnEL3gIsRnd_Eygoe0sLbzJBOF5WLaxFlu6M8iAkqzQ1UiPjAC2Uk17YXBKr/s1600/SEMINT4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjV5T66i8b8tQsd9_d4vpJ715h7Ng__ZixZRJUUJCPe7DwNxEXkDlg-nKiRJcdhZayXunMPWFiq94je5hAzhnEL3gIsRnd_Eygoe0sLbzJBOF5WLaxFlu6M8iAkqzQ1UiPjAC2Uk17YXBKr/s320/SEMINT4.jpg" width="161" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSbBYmV9zn3vbrwqL3yEYwao-Uweho5IT2o_OU-EidcvM5AMr29pIXszG7RC5DeOm4vuV5Mo_8OnnP2wi31w25TTNbs5h0qhLJfDEkzvOR7U_5-88y90A-SSfO0_UZe9Jlp6lrCllhQAy3/s1600/SEMINT5.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSbBYmV9zn3vbrwqL3yEYwao-Uweho5IT2o_OU-EidcvM5AMr29pIXszG7RC5DeOm4vuV5Mo_8OnnP2wi31w25TTNbs5h0qhLJfDEkzvOR7U_5-88y90A-SSfO0_UZe9Jlp6lrCllhQAy3/s320/SEMINT5.jpg" width="163" /></a></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5296728467625796664.post-43961082062997989532010-09-11T15:05:00.000+07:002010-09-11T15:05:03.138+07:00Selamat Idul Fitri 1431 H<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmRTjwxXGb1tN-FE2bmTeOaWh1OHlEMMWUyJq2SrBEwTz6gHqHnE-M67TBHFoH3_Jw9UTmM8_I9Ateg7eq9FtbQvB-hrjN4Hq5DeJdmU1AvLnbo-Mgv1tCX6smC9O8QBxA3eTL3P_Zm7yR/s1600/59843_157764594236769_100000096890632_508056_4177713_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmRTjwxXGb1tN-FE2bmTeOaWh1OHlEMMWUyJq2SrBEwTz6gHqHnE-M67TBHFoH3_Jw9UTmM8_I9Ateg7eq9FtbQvB-hrjN4Hq5DeJdmU1AvLnbo-Mgv1tCX6smC9O8QBxA3eTL3P_Zm7yR/s320/59843_157764594236769_100000096890632_508056_4177713_n.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="color: #38761d; text-align: center;"><b>Segenap Pembina, Pengurus, dan Anggota Agupena Purworejo mengucapkan :</b></div><div style="color: purple; font-family: Verdana,sans-serif; text-align: center;"><span style="font-size: large;"><b>SELAMAT IDUL FITRI 1431 H</b></span></div><div style="text-align: center;"><span style="background-color: #38761d; color: magenta; font-size: x-large;"><i><b style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">mohon maaf lahir & bathin </b></i></span></div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="color: #274e13; text-align: center;"><b>Asosiasi Guru Penulis Seluruh Indonesia </b></div><div style="color: #274e13; text-align: center;"><b>(Agupena Cabang Purworejo)</b></div><div style="color: #274e13; text-align: center;"><b><br />
</b></div><div style="color: #274e13; text-align: center;"><b>Ketua : Sekretaris</b></div><div style="color: #274e13; text-align: center;"><br />
</div><div style="color: #274e13; text-align: center;"><br />
</div><div style="color: #274e13; text-align: center;"><b>Nikmah Nurbaity, M.Pd. Riyadi, S.Pd.</b></div><div style="color: #274e13; text-align: center;"><br />
</div><b style="color: #274e13;"><br />
</b><div style="color: #274e13;"><b><br />
</b></div><div style="color: #274e13;"><b><br />
</b></div><div style="color: #274e13;"><b><br />
</b></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5296728467625796664.post-63517940928106939662010-08-29T00:27:00.000+07:002010-08-29T00:27:17.111+07:00Puisi - Puisi Riyadi<div style="color: blue;"><span style="font-size: large;"><b>Ballada Sungai Urban</b></span></div><br />
aku datang dari balik bukit pagi<br />
meminang senyummu di antara rimbun cahaya nurani<br />
masihkah teringat sungai romantis yang kauseberangi<br />
hingga kini riak dan bisikmu masih kusimpan di telinga pagi<br />
<span id="more-1510"></span><br />
riuh sungai adalah sorak masa lalumu<br />
yang aku renggut di antara puing-puing rindu<br />
kecipak air menyibak kerikil-kerikil berlumut<br />
teriak diri tersentak jatuh dalam pangkuan deru<br />
“peganglah tanganku, dik”<br />
peganglah erat-erat<br />
kita seberangi sungai urban ini<br />
menuju kampung pikiran di belahan barat<br />
“jangan menolehku, dik”<br />
jangan sekali-kali dirimu menoleh ke belakang<br />
biarlah masa lalumu menyelam di genangan cahaya<br />
aku akan memapahmu hingga kautemukan peradaban baru.<br />
<br />
<em>Purworejo, 3 Juni 2010</em><br />
<br />
<div style="color: blue;"><span style="font-size: large;"><b>Sungai Urban </b></span></div><br />
Akukah kampung yang kaurindu<br />
saat datang bayang-bayangmu mengalirkan sungai kegelapan<br />
di antara batu-batu hati nan terancam padam<br />
tinggal sebidang rancang urban yang ditelan kekerdilan. tatapanmu meranggas di rumpun bambu<br />
berdesak-desak mengeja tebing waktu<br />
turutkan angin mengantar mega-mega puith<br />
menganyam derai rindu berkalang hujan letih.<br />
adalah garis-garis masa lalu<br />
mengubur deras mimpi para penghuni<br />
mengalirkan riuh peradaban yang pongah<br />
ke laut peradaban yang tergusur zaman.<br />
sungai itu<br />
semakin sendiri<br />
<br />
<em>Purworejo, 26 Mei 2010</em><br />
<br />
<em> <a href="http://bloggerpurworejo.com/2010/06/puisi-puisi-riyadi/">http://bloggerpurworejo.com/2010/06/puisi-puisi-riyadi/</a></em>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5296728467625796664.post-3588821441591945032010-08-29T00:13:00.000+07:002010-08-29T00:13:52.827+07:00Ballada Hitam Manis<span style="font-size: large;"><b>BALLADA HITAM MANIS</b></span><br />
<div style="text-align: center;">(Puisi : Riyadi)</div><div style="text-align: center;"> </div>“hidupkan semata jejak di trotoar-trotoar deru<br />
tersenyum simpul menganyam rindu<br />
bersolek sederhana meminang gula-gula<br />
semakin hitam<br />
semakin manis”<br />
<span id="more-1594"></span><br />
…<br />
aku lahir dari rahim perawan musim<br />
ketika panen terperangkap jembatan matahari<br />
menyeberangi lautan padi dari desa ke desa<br />
dibelai matahati persada<br />
aku bergerak dari pematang ke pematang<br />
meminang padi dalam cahaya keemasan<br />
O, bulan dalam pikulan<br />
tidakkah engkau didera kehausan<br />
Angin pun bertitah di antara bunga-bunga<br />
- minumlah sayang<br />
- reguklah muara kemerdekaan<br />
aku cendol diberi santen air putih<br />
gulaku jawa diparut kelapa pinang muda<br />
tapi aku takbisa berkata<br />
sebab kampungku cuma sebentar tiba<br />
…<br />
“hidupkan semata jejak di trotoar-trotoar deru<br />
tersenyum simpul menganyam rindu<br />
bersolek sederhana meminang gula-gula<br />
semakin hitam<br />
semakin manis”<br />
<br />
Purworejo, Medio Agustus 2010<br />
<br />
<a href="http://bloggerpurworejo.com/2010/08/ballada-hitam-manis/">http://bloggerpurworejo.com/2010/08/ballada-hitam-manis/</a>Unknownnoreply@blogger.com0